Imam Masjid Bordeaux Prancis Mengecam Pembunuhan Guru
Minggu, 18 Oktober 2020 12:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh Muslim mengecam pembunuhan sadis seorang guru sejarah di Prancis pada Jumat kemarin.
Pembunuhan yang disertai pemenggalan kepala ini terjadi pasca guru bernama Samuel Paty menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad pada awal bulan ini terkait tema kebebasan berekspresi.
Serangan teror itu dinilai menjadi ancaman bagi nilai sekularisme, kebebasan beribadah dan kebebasan berekspresi.
Imam Masjid Bordeaux, Tareq Oubrou, mengatakan serangan oleh militan Islam atau para pendukungnya merugikan komunitas Muslim di Prancis.
“Posisi kami seperti berada di antara dua batu,” kata Oubrou kepada radio Inter France seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 17 Oktober 2020.
Oubrou menambahkan,”Serangan itu menyasar Republik, masyarakat, perdamaian dan esensi agama, yang berarti kebersamaan,” kata dia.
Kasus guru Prancis tewas dipenggal ini terjadi pada Jumat, 16 Oktober 2020. Pelaku yang berusia 18 tahun mencari Samuel Paty di sekolahnya, College du Bois d’Aulne, yang terletak di Conflans Sainte Honorine, yang terletak di pinggir Kota Paris.
Pelaku memenggal kepala korban setelah sebelumnya sempat bertanya kepada murid sekolah itu mengenai identitas calon korbannya.
Polisi menembak mati pelaku dan menemukan pesan di ponsel pelaku, yang tergeletak di sebelah jasadnya. Pesan yang diunggah ke Twitter itu berisi pernyataan kepada Presiden Emmanuel Macron soal tindakan korban yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad.
Polisi Prancis telah menahan sepuluh orang termasuk empat orang anggota keluarga dan seorang ayah dari murid di sekolah itu, yang sempat memprotes konten pengajaran berisi kartun nabi.
Sumber