Menlu Turki Cavusoglu Tuding Uni Eropa Gunakan Standar Ganda
Rabu, 14 Oktober 2020 16:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menampik permintaan Uni Eropa agar negaranya menarik pasukan dari wilayah Suriah timur laut pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Dia menuding UE menggunakan standar ganda dan mencoba menceramahi Ankara soal Hak Asasi Manusia dan hukum internasional.
Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri Swedia, Anne Linde, menggelar jumpa pers yang berlangsung tegang di Ankara.
Saat itu, Linde mengulangi permintaan UE setahun lalu agar pasukan militer Turki mundur dari wilayah Suriah timur laut.
Turki menggelar pasukan skala besar di kawasan itu untuk memerangi pasukan Kurdi, yang dianggap Ankara sebagai teroris dan mencoba memisahkan diri.
“Posisi kuat UE tetap sama. Kami terus mendesak Turki untuk menarik diri,” kata Linde, yang berdiri di sebelah Cavusoglu dalam jumpa pers itu.
Linde juga mengatakan UE juga berharap ada kemajuan konstruktif dalam demokrasi dan HAM di Turki.
Pada kesempatan itu, Linde juga mengritik keputusan Ankara melanjutkan eksplorasi riset energi di Laut Mediterania timur.
Saat ini, Turki dan dua negara anggota Uni Eropa yaitu Yunani dan Siprus terlibat dalam sengketa soal hak eksplorasi lepas pantai.
Saat jumpa pers berlangsung, Cavusoglu menyatakan ketidak-sukaannya melihat acara itu berlangsung ke arah yang tidak terduga.
“Anda mencoba menguliahi soal HAM dan hukum internasional dengan bersikap merendahkan dan menggunakan kata ‘mendesak,” kata Cavusoglu.
Dia juga mengatakan UE tidak mendesak Turki menarik diri dari wilayah Suriah timur laut karena,”Bakal ada tiga juta pengungsi lainnya yang datang ke Turki dan akan pergi ke negara-negara Eropa.”
Cavusoglu juga bertanya mengapa Swedia tidak membela hak-hak warga Turki Siprus.
Menanggapi ini, Linde mengatakan sebagai tamu dia tidak akan terlibat dalam pertengkaran.
“Saya harap semua orang di Turki bisa mengekspresikan pandangannya secara terbuka seperti yang Anda lakukan menteri. Terima kasih,” kata dia.
Menanggapi ini, Cavusoglu mengatakan,”Di Turki semua orang bisa mengekspresikan pandangannya tapi kami tidak punya standar ganda seperti ini.”
Ketegangan dalam jumpa pers ini terjadi seiring eskalasi ketegangan antara Turki dan Uni Eropa soal pengiriman kapal survei Oruc Reis di Laut Mediterania timur untuk mencari cadangan energi seperti gas. Turki sempat menarik kapal ini pada bulan lalu untuk memulai proses diplomasi dengan Yunani, yang difasilitasi UE pada awal Oktober 2020.
Sumber