Oposisi Minta PM Boris Johnson Terapkan Lockdown Nasional Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 14 Oktober 2020 12:01 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama pidato kenegaraan dari Downing Street No 10 di tengah wabah penyakit virus corona masih berlanjut, London, Inggris, 10 Mei 2020. [Andrew Parsons / No 10 Downing Street / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi dari Partai Buruh, Keir Starmer, meminta penerapan lockdown atau karantina wilayah kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, terkait penyebaran pandemi Covid-19.

Starmer mengatakan ini adalah sikap oposisi konstruktif terhadap pemerintah untuk menurunkan penyebaran virus Covid-19 atau Corona.

“Rencana pemerintah tidak berhasil. Jalan lain perlu ditempuh. Itu sebabnya, saya meminta penerapan dua atau tiga pekan karantina wilayah di Inggris,” kata Starmer dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Starmer mengatakan ini tidak berarti penutupan sekolah di Inggris. Namun, penerapan karantina wilayah sementara ini bisa diberlakukan pada saat hari libur nasional sekolah.

Starmer menyebut rencananya ini sebagai bentuk pengorbanan satu negara. Dia menyarankan hanya pekerjaan dan kegiatan perjalanan penting yang diperbolehkan.

Advertising
Advertising

Dia juga meminta pembatasan kegiatan antara rumah tangga, dan penutupan seluruh pub, bar, dan restoran dengan kompensasi.

Soal ini, PM Boris Johnson mengatakan dia berupaya menyeimbangkan antara kesehatan publik dan ekonomi. Johnson telah menerapkan tiga level pembatasan di Inggris karena jumlah kasus baru yang tinggi.

Dia menerapkan level medium, tinggi dan sangat tinggi untuk berbagai daerah yang berbeda.

Namun, Starmer mengatakan ekonomi akan menderita jauh lebih lama jika tidak diterapkan lockdown untuk menghentikan penyebaran virus Corona ini.

Boris Johnson mempetimbangkan penerapan lockdown secara nasional jika sistem tiga level pembatasan yang diterapkan ini gagal. Keputusan itu akan dibahas pada akhir pekan depan seperti dilansir Telegraph.

Saat ini, Inggris mencatat ada lebih 635 ribu kasus Covid-19 dengan jumlah korban meninggal sekitar 43 ribu orang. Jumlah kasus baru pada Senin waktu setempat sekitar 13,900 kasus atau naik dari sehari sebelumnya 12,800 kasus.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain-labour/uk-labour-opposition-leader-calls-for-circuit-breaker-virus-lockdown-idUSKBN26Y2IR

Berita terkait

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

3 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

4 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

4 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

5 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

6 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

6 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

8 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

9 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya