Rusia Kerahkan Anjing Unik, Shalaika Endus Virus Corona di Bandara

Rabu, 14 Oktober 2020 05:30 WIB

Anjing Shalakia dikerahkan untuk mengendus virus corona pada tubuh penumpang bandara di Rusia. [World Branding Forum]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia segera mengerahkan anjing unik bertaring kecil seperti rubah yang dikenal sebagai anjing Shalaika untuk mendeteksi virus corona pada penumpang di bandara.

Anjing Shalaika merupakan persilangan antara anjing penggembala Arktik Nenets yang dikenal sebagai Laikas dan serigala emas Turkmenistan Selatan.

“Dalam banyak hal, ini adalah anjing dengan aroma yang sempurna, “kata Yelena Batayeva, kepala layanan pelatihan anjing Aeroflot, mengatakan kepada The Moscow Times.

“Mereka memiliki campuran darah Kutub Utara dan Selatan yang sangat tidak biasa. Ini memberi mereka keterampilan unik untuk bisa mencium bau yang umum di udara hangat yang berat, dan partikel udara dingin ringan yang tidak bisa dilakukan oleh anjing lain yang pernah bekerja sama dengan kami, ”jelasnya.

Batayeva menambahkan, bahwa anjing sebelumnya telah digunakan untuk mendeteksi penyakit lain termasuk kanker, yang menjadikannya solusi yang menarik untuk mendeteksi virus corona.

Advertising
Advertising

Anjing pelacak Shalaika sedang dilatih untuk mendeteksi bau virus corona dengan mencium sampel urin dari pasien yang dinyatakan positif.

Menurut Batayeva, Aeroflot berharap uji coba akan selesai pada Desember 2020 mendatang, dan anjing-anjing itu bekerja di bandara Sheremetyevo, Moscow, Rusia mulai awal tahun depan.

Rusia berharap anjing Shalaika akan membantu menghidupkan kembali industri penerbangan yang menderita rugi hingga us$ 1,3 miliar atau setara Rp 19,2 triliun pada akhir tahun ini karena pembatasan penerbangan yang diberlakukan untuk memerangi virus corona.

Rusia sebenarnya bukan satu-satunya negara yang mencoba menggunakan anjing dalam pertempuran melawan virus corona. Pada September lalu, Finlandia merupakan negara pertama yang melakukan uji coba menggunakan anjing untuk mengendus virus corona di bandara Helsinki.

The New York Times melaporkan bahwa terdapat pertanda baik pada awalnya dengan hewan yang dapat mengendus virus orang-orang yang tidak menunjukkan gejala, atau belum menunjukkan gejala, lebih cepat daripada tes PCR standar.

Pada Juli lalu, sebuah penelitian di University of Veterinary Medicine Hannover, Jerman menyimpulkan bahwa anjing dapat mendeteksi sampel air liur orang yang terinfeksi virus corona dari sampel yang tidak terinfeksi dengan tingkat keberhasilan sebesar 94 persen.

"Kami tahu bagaimana anjing mendeteksiny dengan alat penciuman, tapi kami belum tahu apa yang mereka deteksi, “kata Anna Hielm-Bjorkman, seorang peneliti di Universitas Helsinki kepada The New York Times. “Jika kita mengetahuinya, kita bisa bepergian dengan ribuan anjing ke seluruh dunia, “katanya.


FARID NURHAKIM | THE MOSCOW TIMES


Sumber:
https://www.themoscowtimes.com/2020/10/12/russia-recruits-rare-dogs-to-sniff-out-coronavirus-as-second-wave-tightens-grip-a71724

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

20 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

3 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

5 hari lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya