(Eksklusif) Parti Liyani Bercerita Soal Kemenangan Melawan Bos Bandara Changi

Selasa, 13 Oktober 2020 17:00 WIB

Parti Liyanti, Tenaga Kerja Indonesia di Singapura yang berhasil mengalahkan Chairman Changi Group dalam persidangan terkait dugaan pencurian (sumber: Home)

TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga kerja Indonesia di Singapura, Parti Liyani, menjadi sorotan beberapa waktu lalu karena keberhasilannya memenangkan proses hukum atas tuduhan pencurian. Tidak main-main, kala itu lawannya adalah Liew Mun Leong, Chairman of Changi Airport Group, yang belakangan mengundurkan diri setelah dikalahkan Parti Liyani.

Via pesan Whatsapp kepada Tempo, Senin, 12 Oktober 2020, Parti Liyani bercerita dari awal hingga akhir perihal bagaimana ia bisa memenangkan proses hukum yang ia jalani. Semua itu, kata Parti Liyani, bermula ketika dirinya dibawa ke kantor Kepolisian Singapura tanpa tahu apa yang terjadi pada 2016 lalu.

Parti Liyanti, Tenaga Kerja Indonesia di Singapura yang berhasil mengalahkan Chairman Changi Group dalam persidangan terkait dugaan pencurian (sumber: Home)

1. Dibawa ke Kantor Polisi, Dituduh Mencuri
"Ketika saya dibawa ke kantor polisi, saya menyatakan bahwa saya tidak bersalah, saya tidak mencuri," ujar Parti Liyani, mencoba mengingat lagi perkaranya. Kala itu proses investigasinya sangat singkat dan ia tidak menyangka belakangan akan menjadi sangat panjang hingga tahun 2020.

Parti Liyani ingat betul dirinya dituduh mencuri tiga kardus berisi barang-barang mewah. Beberapa di antaranya adalah tas merk Prada, Jam tangan Ferald Genta, ratusan potong baju, alat dapur, serta perhiasan. Nilainya, berdasarkan berkas dakwaan, nyaris mencapai Rp400 juta.

Kepada polisi, Parti Liyani bersikeras bahwa ia tidak mencuri kardus-kardus itu karena ketiganya masih berada di rumah. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa beberapa barang di kardus itu memang miliknya. Ada barang yang diberikan oleh Liew Mun Leong (ia panggil Sir), ada yang dibeli sendiri, ada juga dari teman.

"Untuk barang-barang yang bisa saya kenali, saya berikan penjelasan. Setelah saya diperbolehkan untuk melihat barang-barangnya secara langsung bersama pengacara, baru saya lebih yakin dalam memberikan penjelasan," ujar Parti Liyani yang baru bisa melihat barang bukti secara langsung jelang persidangan.

2.Dibantu Teman dari Dubai
Untuk membantu menyakinkan hakim bahwa dirinya tak bersalah, Parti Liyani memanggil beberapa saksi. Salah satunya adalah teman dari Dubai bernama Diah. Di persidangan, Diah memberikan keterangan soal dompet milik Partai Liyani yang diklaim Liew Mun Leong sebagai miliknya. Padahal, dompet itu dari Diah.

"Selain itu, ada saksi ahli yang memberikan kesaksian mengenai pisau dapur yang saya beli di sebuah toko second hand. Kami juga memanggil ahli jam tangan," ujar Parti Liyani. 3.

3.Menyembunyikan Kasus Dari Keluarga
Parti Liyani tidak mau keluarganya khawatir akan proses hukum yang ia jalani. Semua jalannya proses hukum di Singapura ia sembunyikan kecuali kepada adiknya. Walau begitu, Parti Liyani menyampaikan kepada ibunya bahwa dirinya tak bisa mengirim uang dulu karena harus menjalani proses hukum dan sudah dipecat.

"Sekarang mereka sudah tahu karena ada wartawan TV yang tiba-tiba mendatangi rumah keluarga saya dan menyampaikan bahwa saya memenangkan kasus di Singapura," ujar Parti Liyani yang diminta segera pulang ke Indonesia oleh ibunya.

4.Tidak Menyerah Valau Divonis 26 Bulan
Parti Liyani tidak langsung memenangkan proses hukumnya. Di Pengadilan tahap pertama, Maret 2019, ia divonis 26 bulan penjara atas tuduhan pencurian. Dalam dakwaan, ia disebut mencuri barang senilai 34 ribu Dollar Singapura (Rp369 juta).

Parti Liyani berkata, dirinya sangat marah saat itu, namun tidak menyerah dan memutuskan banding di mana ia menang. "Saya tidak pernah sekalipun berpikir mengaku bersalah walau jalannya persidangan makan waktu lama," ujar Parti Liyani.

Selama proses hukum berjalan, Parti Liyani mentap di rumah aman Humanitarian Organization for Migration Economics (HOME). Di sana, ia membantu sesama pekerja migran, mulai dari urusan administrasi hingga proses hukum yang serupa dengannya. Hal itu, kata Parti Liyani, untuk menyibukkan diri dan berpikir positif.

5. Tidak Jera Kerja di Singapura
Ketika dinyatakan tidak bersalah dalam proses banding, Parti Liyani mengaku sangat bahagia dan langsung berterima kasih kepada semua pihak yang membantunya. Kepada Tempo, Parti Liyani berkata dirinya akan pulang ke Indonesia setelah semua urusan legal beres, namun menegaskan dirinya tak jera kerja di Singapura.

"Saya ingin selalu dekat dengan ibu saya...Mungkin saya akan buka warung kecil sambil menjaga ibu saya," ujar Parti Liyani yang sudah bekerja untuk keluarga Liew Mun Leong selama 9,5 tahun, dari Maret 2007 hingga Oktober 2016.

Untuk mereka yang akan bekerja di Singapura juga sepertinya, Parti Liyani menyarankan untuk siap mental dan pengetahuan. Terutama, kata ia, soal tata cara bekerja di luar negeri karena situasinya berbeda 180 derajat. "Kalau mental sudah kuat, apapun yang dialami di luar negeri tak akan terasa berat. Positif saja," ujarnya.

ISTMAN MP

Untuk wawancara lengkap antara Tempo dengan Parti Liyani:
https://majalah.tempo.co/read/161602/gugatan-dari-nganjuk

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

19 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

3 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

3 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

4 hari lalu

Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

Bandara Istanbul menawarkan makanan khas Turki dan dunia, mulai dari jajanan kali lima hingga kebab.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya