Biden Ungguli Trump Dalam Jajak Pendapat Lewat Telepon

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 11 Oktober 2020 16:31 WIB

Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden beradu argumen dalam debat kampanye presiden 2020 pertama di Cleveland, Ohio, AS, 29 September 2020. Trump bahkan sempat mengejek Biden yang patuh mengenakan masker di tempat umum. Olivier Douliery/Pool REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat calon Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungguli Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat menjelang pemilu Amerika pada 3 November 2020.

Jajak pendapat CNN lewat telepon menunjukkan Biden unggul dengan 53 persen dukungan. Sedangkan Trump sebagai inkumben hanya mendapat 42 persen dukungan menurut jajak pendapat yang digelar pada Rabu, 7 Oktober 2020.

Jajak pendapat CNN ini tidak menampilkan jumlah responden yang dihubungi dan tidak menghitung margin of error.

Secara terpisah, para pembantu Biden dan pendukung Partai Demokrat mengatakan pesan Biden mendapat tanggapan positif dari masyarakat.

Cawapres Biden yaitu Senator Kamala Harris dari California, juga mengungguli pendamping Trump yaitu cawapres Mike Pence pada debat Rabu pekan ini.

Advertising
Advertising

Upaya Trump untuk menuntaskan pembahasan paket stimulus ekonomi untuk warga terkait pandemi Covid-19 juga dinilai terlambat.

Ini terjadi setelah Trump sempat membatalkan proses pembahasan di Kongres dengan Partai Demokrat yang menguasai DPR.

Pemimpin Partai Republik di Senat yaitu Senator, Mitch McConnell, mengatakan dia ragu pembahasan paket stimulus ekonomi untuk warga AS itu bisa rampung sebelum pemilu pada 3 November.

Kegiatan Trump menggelar pertemuan pertama pasca terpapar Covid-19 di Gedung Putih pada Sabtu pekan ini juga menimbulkan kekhawatiran.

Meskipun para tamu undangan mengenakan masker, mereka tidak duduk berjauhan atau menerapkan social distancing.

“Trump kesulitan menarik pemilih baru untuk mendukungnya dan mulai kehabisan waktu,” kata Guy Cecil, kepala super PAC Priorities USA yang mendukung Biden.

Dia menyebut sejumlah negara bagian seperti Michigan, Wisconsin, dan Georgia mulai bergerak ke arah Biden. “Secara umum, peta suara bergerak ke arah Biden,” kata Guy Cecil.

Tim kampanye Trump juga menarik iklan di Ohio dan Iowa, yang merupakan dua negara bagian yang dimenangkan Trump pada 2016 dengan 9 persen keunggulan suara.

Soal ini, anggota tim kampanye Trump membela keputusannya soal iklan. “Presiden Trump dan tim kampanyenya sangat yakin tentang peluang kami di negara bagian ini. Kami telah bicara dengan para pendukung lewat berbagai kanal,” kata Samantha Zager.

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

2 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

3 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

4 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya