Prancis: Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh Baru Langkah Awal

Sabtu, 10 Oktober 2020 17:22 WIB

Warga sipil berkumpul di ruang bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom di wilayah Nagorno-Karabakh di Stepanakert, 30 September 2020. Hingga hari ke-7 konflik militer antara Armenia dan Azerbaijan, korban tewas meningkat menjadi 230 orang.Vahram Baghdasaryan/Photolure via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis memuji keputusan Azerbaijan dan Armenia melakukan gencatan senjata di Nagorno-Karabakh. Menurut mereka, langkah tersebut merupakan awal yang bagus untuk memastikan konflik di Nagorno-Karabakh usai sepenuhnya.

"Gencatan senjata tersebut harus diimplementasi sepenuhnya untuk memastikan kondisi (di Nagorno-Karabakh) memungkinkan untuk mengakhiri konflik sepenuhnya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes von der Muhll, dalam keterangan persnya, dikutip dari Reuters, Sabtu, 10 Oktober 2020.

Agnes von der Muhll melanjutkan bahwa Armenia dan Azerbaijan juga harus berkomitmen untuk terus melanjutkan negosiasi damai yang substantif di antara keduanya. Ia berkata, jangan sampai negosiasi tersebut terhenti karena kepentingan-kepentingan pribadi.

"Diskusi yang substansial, di mana kedua negara sudah melakukannya dalam mediasi oleh grup Minsk (OSCE), harus berlanjut tanpa syarat apapun," ujar Agens von der Muhll.

Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan hal senada. Mereka juga mengapresiasi gencatan senjata dan mengingatkan bahwa hal itu bukan berarti konflik telah usai.

"Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan adalah langkah signifikan, namun itu tidak akan menjadi solusi berjangka panjang," ujar mereka. Turki menegaskan komitmennya untuk tetap menyokong Azerbaijan terkait Nagorno-Karabakh.

Diberitakan sebelumnya, gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh disetujui Sabtu ini usai negosiasi selama 10 jam. Negosiasi dilakukan di Rusia, dengan Organisasi Keamanan dan Kooperasi Eropa (OSCE) berperan sebagai mediator. Dalam organisasi tersebut, Rusia, Amerika, dan Prancis menjadi anggota.

Dalam pelaksanaannya, gencatan senjata tersebut juga memasukkan klausul pertukaran tahanan dan jenazah. Diketahui korban konflik di Nagorno-Karabakh sudah mencapai ratusan orang. Untuk prosesnya, Komite Palang Merah yang akan bertindak sebagai perantara untuk memastikan proses pertukaran berjalan lancar.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui akan seberapa lama gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan berlangsung. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, selaku mediator mengatakan bahwa masih ada banyak hal yang harus diurus terkait gencatan senjata di Nagorno-Karabakh. Ia juga mengingatkan bahwa gencatan senjata ini belum berarti damai antara Armenia dan Azerbaijan.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan-france/france-says-nagorno-karabakh-ceasefire-is-first-step-idUSKBN26V0ER?il=0

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

22 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

2 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

5 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya