Warga Lebanon Khawatir Krisis Ekonomi Memburuk

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 10 Oktober 2020 16:31 WIB

Kondisi sebuah bangunan yang hancur akibat ledakan di Beirut, Lebanon, 13 Agustus 2020. Xinhua/Bilal Jawich

TEMPO.CO, Jakarta -Warga Lebanon merasa khawatir dengan kondisi krisis ekonomi negaranya yang memburuk.

Seorang warga bernama Fouad Khamasi mengatakan dia menghabiskan uang untuk membayar bensin untuk mobil taksi yang dkendarainya setiap hari.

Jumlahnya sekitar 40 ribu pound Lebanon atau sekitar 390 ribu. Jumlah ini bisa meningkat empat kali lipat jika pemerintah mencabut subsidi bahan bakar.

“Ini adalah hari-hari paling berat yang pernah saya lihat,” kata Khamasi, 53 tahun, yang berprofesi sebagai sopir taksi seperti dilansir Reuters pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Dia mengaku pendapatan hariannya hanya mencukupi membayar bensin taksi dan memberi makan anak-anak.

Advertising
Advertising

Dia merasa khawatir jika harga makanan bersubsidi bakal naik. Ini termasuk sejumlah kebutuhan yang harus diimpor seperti gandum, bahan bakar dan obat.

“Beberapa hari, Anda memasukkan tangan di kantong dan tidak ada uang. Saya pergi ke luar rumah dan berdoa,” kata dia. Saat ini Lebanon juga menghadapi pandemi Covid-19 atau Corona. Ledakan besar di Pelabuhan Beirut pada Agustus dan menewaskan nyaris 200 orang membuat kondisi krisis makin memburuk.

“Kami khawatir tidak bisa bertahan,” kata Siham Itani, seorang ahli farmasi, yang merasa khawatir dengan kenaikan harga obat. Dia mengatakan pasokan insulin dan obat tekanan darah terus menyusut.

Lebanon mengalami gagal bayar utang luar negeri pada Maret 2020. Ini terjadi setelah cadangan devisa anjlok dan melewati batas bahaya.
Ini membuat pemerintah kehabisan dolar untuk terus membeli barang impor dan menyediakan subsidi bagi publik.

Para pemimpin Lebanon harus menemukan cara menyelesaikan krisis keuangan ini. Mereka masih belum berhasil melakukan reformasi untuk bisa mendapatkan bantuan dana dari sejumlah negara donor seperti Prancis.

Proses pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional atau IMF juga terhenti sejak awal tahun ini. Ini terjadi setelah adanya perbedaan mengenai jumlah kerugian yang dialami sistem keuangan Lebanon.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-lebanon-crisis-economy/were-scared-lebanon-on-edge-as-time-and-money-run-out-idUSKBN26U0YK

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

9 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

10 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

15 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

16 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

17 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

20 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

23 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya