World Food Programme Menangkan Penghargaan Nobel Perdamaian 2020

Jumat, 9 Oktober 2020 19:47 WIB

Warga mengambil bantuan makanan dari World Food Programme (WFP) di Chiredzi Mupinga, Zimbabwe, 6 Oktober 2015. Lebih dari sepertiga anak-anak di sub-Sahara Afrika pertumbuhannya terhambat akibat gizi buruk. REUTERS/Philimon Bulawayo

TEMPO.CO, Jakarta - Agensi pangan milik Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), World Food Programme (WFP), memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian untuk tahun ini. Agensi tersebut dianggap berperan banyak melawan wabah kelaparan di seluruh dunia.

Dikutip dari Reuters, organisasi yang berbasis di Roma, Italia tersebut diklaim sudah menolong 97 juta orang di 88 negara yang menderita kelaparan. Adapun organisasi itu menganggap bahwa masalah kelaparan di dunia masih nyata di mana 1 dari 9 orang di dunia tidak bisa makan layak.

"Situasi pandemi COVID-19 telah meningkatkan angka korban kelaparan di seluruh dunia. Di tengah situasi itu, WFP berhasil menunjukkan kemampuannya untuk mengintensifkan jasanya," ujar Ketua Komite Nobel Norwegia, Berit Reiss-Andersen, Jumat, 9 Oktober 2020.

Berit melanjutkan bahwa WFP, lewat program-programnya, tidak hanya berjasa membantu melawan wabah kelaparan di dunia. Program-program WFP, kata ia, juga berperan meredakan konflik di berbagai negara, apalagi di situasi pandemi COVID-19 yang rentan menimbulkan gangguan.

"Sampai kita benar-benar berhasil mendapat vaksin COVID-19, makan adalah vaksin paling ampuh terhadap kekacauan."

"Ada estimasi di dalam WFP bahwa akan ada 265 juta orang mengalami kelaparan dalam setahun. Jadi, hal ini (pemberian Nobel Perdamaian) juga panggilan kepada komunitas internasional untuk selalu mendukung WFP," ujar Berit yang yakin bahwa perut kenyang salah satu cara menyelesaikan konflik.

Direktur Eksekutif WFP, David Beasly, merasa bangga dengan penghargaan yang diterima organisasinya. Ia mengaku masih tidak percaya organisasinya bisa menang.

"Saya benar-benar tidak mempercayainya. Ini adalah salah satu momen paling bahagia dalam hidup....Terima kasih untuk penghargaan ini."

"Ini semua berkat keluarga WFP. Kebanyakan dari mereka masih berada di luar sana, berjibaku dengan ganasnya perang, konflik, cuaca, dll. Mereka berhak menerima penghargaan ini. Wow! Wow! Wow!" ujar Beasley

ISTMAN MP | REUTERS | CNN

https://edition.cnn.com/2020/10/09/world/nobel-peace-prize-winner-2020-intl/index.html

https://in.reuters.com/article/us-nobel-prize-peace/u-n-food-agency-wins-2020-nobel-peace-prize-idUSKBN26U0UO

Berita terkait

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

6 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

11 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya