TEMPO.CO, Liege – Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB mulai menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan lewat Program Makanan Dunia atau World Food Program kepada sejumlah negara berkembang yang rentan akibat wabah virus Corona.
Pengiriman bantuan dilakukan menggunakan pesawat pada Jumat, 1 Mei 2020, ke sejumlah negara berkembang.
“Jumlah penerbangan per bulan akan ditingkatkan menjadi sekitar 350 penerbangan,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 1 Mei 2020.
WFP melibatkan sembilan bandara di seluruh dunia untuk terlibat mendukung jembatan udara kemanusiaan ini.
Sebuah pesawat kargo Boeing 757 terbang dari Bandara Liege, Belgia, pada Kamis malam membawa sekitar 16 ton peralatan medis seperti masker wajah, sarung tangan, obat-obatan, dan jarum suntik untuk negara Burkina Faso di Afrika Barat.
“Tantangan hari ini adalah mencari pesawat kargo, yang sulit diperoleh. Harga sewa juga naik empat hingga lima kali lipat,” kata Amer Daoudi, direktur respon COVID-19 dari WFP.
WFP mensiasati kondisi ini dengan membuat kontrak kerja dengan sejumlah perusahaan pesawat kargo untuk melayani dengan masa kontrak yang lebih panjang.
“Ini untuk memastikan penerbangan kemanusiaan ini terus berlangsung dengan biaya yang terjangkau,” begitu dilansir Reuters.
Daoudi mengatakan,”WFP butuh kapasitas untuk melayani banyak negara rentan di berbagai belahan dunia. Jembatan udara ini melayani 120 negara.”
Daoudi mengatakan penerbangan bantuan kemanusiaan ini akan berlangsung selama 3-4 bulan dan bisa diperpanjang. Jumlah penerbangan pesawat kargo ini akan dikurangi jika alternatif pesawat komersil sudah mulai beroperasi.
Selain di Belgia, sejumlah bandara yang terlibat dalam program WFP PBB ini ada di Accra, Addis Ababa, Guangzhou, Johanesburg, Panama City, Shanghari, Subang dan dua di Dubai.