Pemimpin Sunni Saad al-Hariri Sebut Lebanon Butuh Prancis Untuk Lewati Krisis

Jumat, 9 Oktober 2020 17:00 WIB

Saad al-Hariri. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Politisi Sunni dan mantan Perdana Menteri Saad al-Hariri mengingatkan Lebanon bahwa sulit untuk keluar dari jurang krisis tanpa bantuan Prancis. Menurutnya, sejauh ini, hanya Prancis yang bersedia menyuntikkan dana segar ke Lebanon untuk bertahan dari krisis ekonomi yang ada.

Namun, untuk bisa mendapatkan dana segara tersebut, Saad al-Hariri mengatakan bahwa Lebanon harus kembali ke Inisiatif Prancis soal reformasi pemerintahan. Jika tidak, kata Saad al-Hariri, maka mata uang asing itu tidak akan pernah didapat.

"Saya meminta seluruh partai politik untuk jangan menyia-nyiakan kesempatanini. Tawaran Presiden Emmanuel Macron masih ada dan kita bisa mewujudkannya," ujar Saad al-Hariri, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 9 Oktober 2020.

Diberitakan sebelumnya, Emmanuel Macron mendesak Lebanon untuk segera melakukan reformasi pemerintahan usai insiden ledakan di Beirut. Jika reformasi berhasil dilakukan, Emmanuel Macron berjanji akan membantu Beirut untuk melewati krisis yang terjadi.

Deadline awal sudah ditetapkan, September kemarin untuk reformasi di Lebanon. Perdana Menteri Lebanon pun sudah ditunjuk, Mustapha Adib yang pernah menjadi Dubes di Jerman. Namun, reformasi itu tak juga terwujud hingga deadline terlampaui.

Kegagalan reformasi dipicu aksi dua faksi berpengaruh di Lebanon, Amal dan Hizbullah. Keduanya ingin mendapatkan jatah kursi menteri di kementerian-kementerian strategis. Mustapha Adib tidak menyetujuinya, lebih ingin membentuk pemerintahan yang berisi teknokrat dan pakar. Pertentangan berujung pada Mustapha Adib mundur usai sebulan menjabat.

Di saat bersamaan, krisis di Lebanon kian parah. Daya beli dari mata uang negara tersebut sudah terpuruk. Efeknya, inflasi melambung dan memicu keresahan di masyarakat yang terbagi dalam garis sektarian.

Saad al-Hariri melanjutkan, ia bersedia mengisi pos yang ditinggalkan Mustapha Adib, di mana sudah pernah ia tempati tiga kali. Namun, syaratnya, seluruh faksi di Lebanon harus sepakat untuk fokus mengamankan bantuan dari Prancis dan juga pinjaman dari IMF. "Tidak ada jalan lain," ujarnya.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-lebanon-crisis-hariri/lebanons-sunni-leader-hariri-urges-revival-of-french-plan-idUSKBN26T3IZ?il=0

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

7 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

16 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya