Amerika Menilai Anggaran Militer Taiwan Kurang untuk Lawan Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 7 Oktober 2020 19:01 WIB

Pasukan paramiliter Cina berlatih di perbatasan Hong Kong. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior pertahanan Amerika Serikat mengatakan rencana Taiwan untuk menambah anggaran pertahanan sebesar US$1,4 miliar (setara 20,6 triliun rupiah) merupakan langkah ke arah yang benar.

Namun, jumlah ini tidak cukup untuk membangun pertahanan tangguh menghadapi ancaman Cina yang meningkat.

Kabinet Taiwan mengusulkan US$15,24 miliar atau sekitar Rp225 triliun untuk pengeluaran militer pada tahun depan.

Jumlah ini naik dari US$13,99 miliar atau sekitar Rp 206,4 triliun, yang dianggarkan tahun ini. Ini menunjukkan peningkatan lebih dari 10 persen.

Langkah itu dilakukan saat Cina secara signifikan meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan, yang dianggap sebagai provinsi yang memisahkan diri. Aktivitas militer Cina ini menimbulkan kekhawatiran negara itu akan mencoba merebut kembali pulau itu secara paksa suatu hari.

Advertising
Advertising

David Helvey, asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk Asia Timur, mengatakan dalam konferensi industri pertahanan daring yang diselenggarakan oleh Dewan Bisnis AS-Taiwan, bahwa tindakan Tentara Pembebasan Rakyat Cina atau PLA adalah tes terhadap “kemampuan dan kesiapan Taiwan untuk merespon tindakan pemaksaan”.

“Meskipun tindakan PLA nyata dan berbahaya, tapi PLA bukannya tidak terkalahkan,“ kata Helvey seperti dilansir Reuters pada Rabu, 7 Oktober 2020.

Helvey mengatakan Taiwan dapat melakukan investasi cerdas dan mengirimkan sinyal yang jelas ke Cina,”Bahwa masyarakat Taiwan dan angkatan bersenjatanya benar-benar berkomitmen untuk membela Taiwan.”

Mengacu pada anggaran pertahanan Taiwan untuk tahun depan, Helvey menambahkan,”Peningkatan ini, meski merupakan langkah ke arah yang benar, namun tidak cukup untuk memastikan bahwa Taiwan dapat memanfaatkan geografi, teknologi canggih, tenaga kerja, dan populasi patriotiknya guna menyalurkan keunggulan inheren Taiwan yang diperlukan untuk pertahanan yang tangguh.”

FARID NURHAKIM | REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-usa-taiwan-china/u-s-says-taiwan-military-budget-boost-insufficient-for-resilient-defense-idUSKBN26R3SH

Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

16 menit lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

21 menit lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

21 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya