PBB Bujuk Negara Anggotanya Ikut Mendanai Program Vaksin COVID-19 WHO

Kamis, 1 Oktober 2020 10:45 WIB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, sudah waktunya negara-negara anggota menyisihkan anggaran pemulihan pasca COVID-19 mereka. Tujuannya, untuk membantu rencana vaksin global WHO.

Program ACT-Accelerator dan fasilitas COVAX yang digagas WHO, sejauh ini, sudah menerima US$ 3 miliar (Rp 44 miliar). Namun, program tersebut masih membutuhkan US$ 35 miliar (Rp 520 miliar) lagi. Jika terkumpul, akan digunakan untuk memberikan dua miliar dosis vaksin COVID-19 per akhir tahun depan, 245 juta perawatan, dan 500 juta tes.

"ACT-Accelerator menyediakan satu-satunya cara yang aman dan pasti untuk membuka kembali ekonomi global secepat mungkin. Upaya vaksin nasional di beberapa negara tidak akan membuka pintu ke ekonomi global dan memulihkan mata pencaharian," kata Antonio Guterres dalam Sidang Umum PBB, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 1 Oktober 2020.

Untuk target awal, Antonio Guterres mengatakan program tersebut membutuhkan suntikan dana segar sebesar US$ 15 miliar (Rp 223 miliar). Dengan uang US$15 miliar, mereka bisa memastikan pembelian dan produksi vaksin COVID-19 lebih awal; membangun stok secara paralel; meningkatkan penelitian; dan membantu negara-negara anggota untuk bersiap.

"Kami tidak dapat membiarkan gangguan akses yang bisa memperluas ketidakseteraan (dalam distribusi dan produksi vaksin)," ujar Antonio Guterres.

"Tapi mari kita perjelas: target tidak akan terwujud apabila hanya bermodal alokasi dari anggaran Bantuan Pembangunan Resmi...Kita perlu berpikir lebih maju. Inilah saatnya negara anggota menggunakan dana pemulihannya," ujarnya menambahkan.

Guterres meminta semua negara untuk berani mengambil langkah dalam tiga bulan ke depan. Ia yakin mereka bisa karena dirinya mencatat negara-negara maju telah menghabiskan triliunan dolar untuk dampak sosial-ekonomi dari krisis akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Menurutnya, tentu tidak sulit apabila sebagian dana itu dialihkan ke penanganan pandemi COVID-19 secara global.

FERDINAND ANDRE | CNA

https://www.channelnewsasia.com/news/world/covid-19-vaccine-funding-global-effort-un-who-13164764

https://news.un.org/en/story/2020/09/1074392

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

10 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

12 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

14 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

16 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya