Keluarga Ragu Pejabat Korea Selatan yang Tewas Mau Membelot ke Korea Utara
Selasa, 29 September 2020 18:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saudara lelaki dari pejabat bidang perikanan Korea Selatan, yang terbunuh oleh pasukan Korea Utara di laut pada pekan lalu, mempertanyakan penjelasan pemerintah.
Dia meragukan penjelasan pemerintah Seoul bahwa pejabat itu mengatakan kepada para tentara Korea Utara soal keinginannya membelot sebelum ditembak.
Lee Rae-jin, yang merupakan saudara lelaki pejabat dengan nama keluarga Lee, meyakini insiden yang saudaranya itu sebagai kecelakaan.
Ini karena pejabat Lee merasa bangga dengan pekerjaannya, baru memiliki kapal baru, dan meninggalkan kartu identitas pemerintah, yang bisa memudahkannya membelot ke Korea Utara.
“Mayoritas pria dewasa seperti kami ini memiliki utang dan memiliki isu keluarga tapi siapa yang mau pergi ke Korea Utara karena isu seperti itu,” kata Lee Rae-jin dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters pada Selasa, 29 September 2020.
Dia mempertanyakan bukti-bukti yang dimiliki pemerintah Korea Selatan. Dia juga menduga militer Korea Utara memanipulasi audio percakapan karena militer kedua negara sering menyadap frekuensi radio tetangganya.
Lee Rae-jin juga menuding pemerintah dan militer membuang kesempatan emas untuk menyelamatkan saudaranya.
Ini terkait, menurut dia, penolakan untuk mengerahkan lebih banyak pesawat dan helikopter untuk melakukan pencarian pada awal kasus ini terjadi. Saat itu, saudara lelakinya masih mengambang di laut karena membawa perangkat untuk mengambang.
Dia mengatakan pemerintah Korea Selatan hanya mengerahkan beberapa kapal dan satu helikopter untuk melakukan pencarian pada 21 – 22 September 2020. Lee Rae-jin mengatakan saudaranya menghilang pada 21 September dan tertembak pasukan Korea Utara pada keesokan harinya.
Sumber