Popularitas PM Jacinda Ardern Stabil, Berpeluang Periode Kedua Lewat Koalisi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 28 September 2020 22:01 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern tersenyum ketika menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 22 Januari 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Buruh yang mengusung Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, kemungkinan bakal membutuhkan bantuan koalisi partai menurut survei opini publik pada Senin.

Ini karena survei menunjukkan proyeksi perolehan suara partai itu turun satu persen untuk pemilu, yang akan digelar pada Oktober 2020.

Dilansir dari Reuters, hasil survei dari lembaga 1News-Colmar Brunton menunjukkan partai pengusung Perdana Menteri, Jacinda Ardern, mendapat dukungan 47 persen untuk masa jabatan kedua. Angka itu turun satu persen sejak survei sebelumnya pada 22 September.

Ini berarti Partai Buruh kekurangan dua dari 61 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Elektabilitas Partai Hijau, yang paling memungkinkan untuk berkoalisi dengan Partai Buruh, justru naik 7 persen. Sehingga Partai Hijau kemungkinan mendapatkan delapan kursi.

Advertising
Advertising

Partai Buruh masih sangat diharapkan untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Survei lain yang dilakukan pada Ahad menunjukkan partai itu siap untuk mempertahankan kekuasaan.

Sedangkan Partai Nasional, yang merupakan partai oposisi, mengalami kenaikan suara dua persen elektabilitas menjadi 33%. Hal ini terjadi karena pemimpin konservatif, Judith Collins dipuji terkait hasil debat yang dilakukan pada pekan lalu.

Popularitas Ardern sebagai perdana menteri berikutnya masih stabil di 54%, sementara Collins naik menjadi 23%, atau naik 5 poin persentase dari survei terakhir.

Semua survei yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan kemenangan bakal diraih Partai Buruh, yang memerintah dalam koalisi dengan Partai Hijau dan Partai Selandia Baru Pertama.

Jacinda Ardern mendapat dukungan dari publik negaranya sendiri dan kekaguman global atas responnya terhadap serangan teroris pada tahun lalu oleh seorang supremasi kulit putih di dua masjid di negara itu, letusan gunung berapi yang fatal, dan keberhasilannya dalam mengatasi virus Corona atau Covid-19.

FERDINAND ANDRE | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-newzealand-election-polls/support-for-new-zealands-ardern-drops-in-latest-poll-but-coalition-still-seen-winning-idUSKBN26J0MZ?il=0

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

8 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya