Anggota Taliban Pakai Seragam NATO, Peras Pengguna Jalan di Afganistan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 22 September 2020 18:05 WIB

Seorang prajurit Direktorat Keamanan Nasional Afganistan berdiri di tengah-tengah kelompok yang diduga milisi Taliban di halaman sebuah rumah dinas intelijen di Faizabad, Afganistan, pada bulan September.[Jim Huylebroek/The New York Times]

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota kelompok Taliban mengganti busana tradisional mereka dengan seragam pasukan NATO untuk memeras pengguna kendaraanyang melintasi jalan di luar Kota Kandahar, Afganistan.

Jika pengguna jalan menolak membayar ‘uang lewat’ maka itu dapat berakibat kematian.

Secara keseluruhan, 456 tentara Inggris tewas saat berperang melawan pasukan Taliban untuk melindungi jalan raya ini. Namun, milisi itu kini kembali menguasainya.

Para anggota Taliban menggunakan perlengkapan dan pakaian NATO, yang bisa mereka curi atau beli. Ini termasuk Humvee lapis baja yang dicuri dari Angkatan Darat Afghanistan. Mereka juga menggunakan senapan serbu M-16 buatan Amerika.

Mereka mengganti sorban dengan topi semak tentara. Mereka juga memakai pelindung lutut yang ditinggalkan oleh pasukan asing dan dijual di pasar.

Advertising
Advertising

Topeng hitam dan bendera putih resmi Taliban menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari kelompok teroris. Mereka juga bersedia membunuh orang-orang yang menolak membayar korban.

Seorang pria berusia 35 yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan semua kendaraan yang lewat harus berhenti.

Penumpang mobil yang ketakutan dipaksa menyerahkan 5 poundsterling atau sekitar Rp 95 ribu. Sedangkan pengendara truk membayar 25 poundsterling atau sekitar Rp 471 ribu.

Pada 2001, tentara Inggris memasuki Afganistan untuk berkoalisi mencari pemimpin al-Qaeda. Rezim Taliban berakhir pada tahun yang sama, namun para pejuangnya melakukan perlawanan. Pada 2014, pasukan tempur Inggris akhirnya ditarik kembali.

FERDINAND ANDRE | MIRROR

https://www.mirror.co.uk/news/world-news/taliban-thugs-dress-western-forces-22713637

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

5 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya