Raja Bahrain Sebut Hubungan Diplomasi Penuh dengan Israel Penting

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 22 September 2020 13:01 WIB

Raja Hamad bin Isa Al Khalifa dari Bahrain (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Hamad bin Isa Al Khalifa menegaskan tindakan Bahrain untuk menjalin hubungan dengan Israel bukan untuk memusuhi entitas atau kekuatan manapun.

Dia mengatakan hubungan itu untuk mewujudkan perdamaian yang komprehensif di Timur Tengah.

Raja Hamad, menegaskan kembali dukungan Bahrain untuk Palestina dan untuk inisiatif perdamaian Arab yang dibuat pada tahun 2002.

Inisiatif itu menawarkan hubungan normalisasi Israel dengan imbalan kesepakatan pembentukan negara Palestina serta penarikan penuh Israel dari wilayah yang dikuasai sejak Perang Timur Tengah pada 1967.

"Toleransi dan hidup berdampingan menunjukkan identitas Bahrain yang sebenarnya. Langkah kami menuju perdamaian dan kemakmuran tidak ditujukan kepada entitas atau kekuatan apapun, melainkan demi kepentingan semua orang dan bertujuan untuk bertetangga yang baik," kata Raja Hamad, dikutip oleh berita negara BNA dan dilansir Reuters pada Senin, 21 September 2020.

Advertising
Advertising

Bahrain dan Uni Emirat Arab atau UEA menjadi negara Arab pertama dalam seperempat abad yang menormalkan hubungan dengan Israel tetapi tanpa membahas penyelesaian sengketa Israel dengan palestina.

Kesepakatan itu menyerukan "hubungan diplomatik penuh" tetapi menghindari istilah normalisasi.

Protes di jalanan terjadi di berbagai tempat setelah Bahrain menandatangani kesepakatan dengan Israel awal bulan ini.

Bahrain adalah satu-satunya negara Teluk Arab yang menyaksikan pemberontakan pro-demokrasi yang cukup besar pada 2011. Pemberontakan itu kian diselesaikan dengan bantuan Saudi dan Emirat. Negara yang diperintah Sunni itu menuduh Muslim Syiah Iran mendukung subversi. Iran membantah tuduhan itu.

FERDINAND ANDRE | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-israel-bahrain-king/bahrain-king-says-accord-with-israel-not-directed-against-any-country-idUSKCN26C25N

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

41 menit lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

3 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

9 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

10 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

11 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

12 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

12 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya