Turki Terbuka Lanjutkan Negosiasi Mediterania Timur Asal Tak Diberi Sanksi

Senin, 21 September 2020 10:54 WIB

Kapal-kapal Yunani dan Prancis berlayar dalam formasi selama latihan militer bersama di laut Mediterania, dalam gambar rilis foto tidak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 13 Agustus 2020. [Kementerian Pertahanan Yunani / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, mengatakan pada Ahad kemarin bahwa negaranya terbuka untuk melanjutkan negosiasi klaim perairan Mediterania Timur dengan Yunani. Namun, jika pertemuan pemimpin Uni Eropa pada pekan ini menetapkan sanksi untuk Turki, Kalin menyatakan hal itu tidak akan membantu negosiasi dengan Yunani.

“Pada saat ini, iklimnya jauh lebih cocok untuk memulai negosiasi,” kata Ibrahim Kalin sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 21 September 2020.

Diberitakan sebelumnya, kedua anggota NATO dan tetangga tersebut telah terkunci dalam perselisihan sengit mengenai batas kontinen di perairan Mediterania Timur. Turki dan Yunani saling klaim atas perairan yang kaya sumber daya alam gas tersebut.

Ketegangan keduanya sudah berjalan sejak bulan lalu, ketika Turki mengirim kapal survei migas ke perairan Mediterania Timur. Yunani mengecam langkah tersebut, menyebutnya sebagai tindakan ilegal, namun Turki bergeming. Tidak terima, Yunani dan Siprus mengadu ke Uni Eropa pada Kamis pekan lalu, mendesak mereka untuk memberikan reaksi keras ke Turki.

Tak lama setelah aduan itu, Turki menarik kapal survei mereka, Oruc Reis, dari wilayah sengketa. Namun, mereka membantah hal itu berkaitan dengan langkah Yunani ke Uni Eropa. Turki mengklaim, mundurnya Oruc Reis adalah untuk kepentingan perbaikan, bukan poltik.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sendiri telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel serta Kanselir Jerman Angela Merkel. Keduanya diklaim ingn meredakan situasi yang ada.

Siprus, secara terpisah, menolak penyelesaian secara damai. Mereka masih bersikeras untuk memberikan sanksi terhadap Turki. Ibrahim Kalin mengatakan, Turki tidak takut dengan ancaman tersebut.

"Ancaman pemerasan dan sanksi terhadap Turki tidak akan memberikan hasil," kata Kalin. "Politikus Eropa seharusnya sudah tahu hal ini sekarang."

FERDINAND ANDRE | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-turkey-greece/turkey-may-resume-talks-with-greece-warns-against-eu-sanctions-idUSKCN26B0G7?il=0

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

7 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

7 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

7 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

8 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya