Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terancam Dikenai Sanksi Soal Mediterania Timur, Turki Siap Negosiasi

image-gnews
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020.[REUTERS]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan dirinya siap bernegosiasi perihal penyelesaian konflik di laut Mediterania Timur. Walau begitu, ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah begitu saja terkait problemnya dengan Yunani. Sebagaimana diketahui, keduanya berebut klaim atas sumber daya alam gas di Mediterania Timur.

Pernyataan tersebut diucapkan Erdogan ketika melakukan percakapan video conference dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Merkel menghubungi Erdogan sebagai diskusi awal sebelum Pertemuan Uni Eropa di mana akan membahas salah satunya sanksi terkait konflik di Mediterania Timur.

"Konflik yang ada bisa diselesaikan dengan negosiasi. Asal, ada pendekatan yang konstruktif serta menimbang keadilan," ujar pernyataan pers Erdogan sebagaimana dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Kamis, 17 September 2020.

Erdogan menegaskan bahwa dirinya akan berjuang keras mempertahankan hak-hak Turki di Mediterania imur. Berbagai kebijakan aktif, kata ia, akan diimplementasikan untuk hal tersebut. Itulah kenapa dirinya mengaku tidak akan menyerah begitu saja di dalam proses negosiasi jika terwujud.

Menurut administrasi Erdogan, sejauh ini, Uni Eropa telah bersikap bias terkait isu di Mediterania Timur. Uni Eropa dipandang lebih mendukung Yunani perihal konflik terkait sumber daya alam gas di lautan lepas tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam penyelesaian konflik di Mediterania Timur, Jerman memegang peran mediator. Hal itu tak lama setelah Yunani maupun Turki sama sama unjuk kemampuan militer di udara maupun di lautan antara Siprus dan Crete. Adapun Turki sudah menghentikan kegiatan eksplorasinya di Mediterania Timur untuk sementara waktu dengan alasan perbaikan kapal.

"Setelah perbaikan usai, kami akan melanjutkan operasi kami di Mediterania Timur dengan penuh keyakinan," ujar Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu

ISTMAN MP | AL JAZEERA

News link:
https://www.aljazeera.com/news/2020/09/turkey-open-mediterranean-sea-talks-determined-erdogan-200916202140839.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

19 jam lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

1 hari lalu

Pemandangan Gunung Lycabettus, Athena, Yunani. Unsplash.com/Lazarescu Alexandra
7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

3 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

5 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

5 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

5 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

6 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

7 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?