Rusia Minta Kasus Alexei Navalny Tidak Dikaitkan dengan Proyek Pipa Gas

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 17 September 2020 17:01 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 20 Juli 2020. Alexei Navalny tinggal di Moskow bersama istri dan kedua anaknya. Namanya mulai muncul di pentas politik Rusia pada 2008. Saat itu, dia mulai menulis blog mengenai dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah perusahaan besar negara. REUTERS/Shamil Zhumatov

TEMPO.CO, Moskow – Pemerintah Rusia mengatakan pembangunan pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia menuju Jerman seharusnya tidak dikaitkan dengan kasus keracunan politikus oposisi Rusia, Alexey Navalny.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan proyek Nord Stream 2 seharusnya tidak dibahas saat membicarakan kasus Alexei Navalny.

“Isu itu seharusnya tidak dibicarakan dalam konteks politisasi apapun. Ini adalah proyek komersil dan selaras dengan kepentingan Rusia dan negara Uni Eropa terutama Jerman,” kata Peskov seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu, 16 September 2020.

Secara terpisah, Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengatakan pemerintah Rusia mengatakan pembicaraan soal kemungkinan sanksi terkait kasus keracunan yang menimpa Alexei Navalny mempengaruhi rencananya untuk meminjam uang di pasar internasional.

Pemerintah juga mengakui adanya dampak negatif dari kasus keracunan Alexei Navalny itu.

Advertising
Advertising

Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengatakan sedang menunggu momen untuk menerbitkan surat utang dengan denominasi euro.

Namun, Moskow tidak akan melakukan itu karena ada ancaman sanksi di tengah penanganan kasus Navalny itu.

“Semua pembatasan itu, sanksi-sanksi dan kehebohan di sekitar Navalny tidak memberi kami kepercayaan untuk menerbitkan surat utang,” kata Siluanov seperti dilansir Reuters pada Kamis, 17 September 2020.

Moskow sedang mencari sumber pendanaan baru untuk menutup kekurangan anggaran akibat harga minyak mentah dunia yang turun dan merebaknya pandemi Covid-19.

Ini membuat penundaan penerbitan surat utang euro menjadi masalah. Terakhir kali, pemerintah Rusia menerbitkan surat utang di pasar euro namun menggunakan mata uang dolar yaitu senilai US$2,5 miliar atau sekitar Rp37 triliun.

Alexei Navalny, yang merupakan politikus oposisi di Rusia, jatuh sakit tiba-tiba dalam penerbangan dari Siberia menuju Moskow.

Alexei Navalny menjalani perawatan di Siberia lalu dipindahkan dengan pesawat ke sebuah rumah sakit di Berlin. Dokter di rumah sakit ini mengatakan Navalny terkena racun Novichok, yang merupakan racun syaraf.

Sumber:

https://www.aljazeera.com/ajimpact/russia-warns-linking-navalny-nord-stream-2-pipeline-200916113951060.html

https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny-nordstream/russia-says-navalny-sanctions-talk-is-affecting-its-borrowing-plans-idUSKBN2671QT

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

18 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

18 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya