Perusahaan Kelapa Sawit di Malaysia Kekurangan Pekerja Migran

Senin, 14 September 2020 07:00 WIB

Seorang pekerja menurunkan kelapa sawit dari sebuah truk di pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2014. [REUTERS / Samsul Said / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan-perusahaan minyak kelapa sawit di Malaysia membuka lowongan pekerjaan pada para mantan pecandu narkoba dan narapidana. Langkah itu diambil untuk mengatasi kekurangan pekerja migran di negara itu.

Memburuknya wabah virus corona di Malaysia telah membuat negara itu menutup pintu-pintu perbatasannya. Hal ini berdampak pada arus keluar-masuknya para pekerja migran.

Ahmad Mindoru, TKI asal Makasar, Sulawesi Selatan, yang bekerja di perkebunan kelapa sawit, Miri, Sarawak, Malaysia, 16 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati

Para pemilik ladang-ladang kelapa sawit di Malaysia dalam beberapa bulan terakhir secara tidak biasa melakukan perekrutan pekerja lokal agar di masa panen kelapa sawit dan pemupukan tetap berjalan lancar. Namun perekrutan ini kurang mendapat antusiasme dari warga lokal.

Pekerja migran dari Indonesia dan Bangladesh hampir 85 persen bekerja di industri kelapa sawit Malaysia. Mereka mengambil alih pekerjaan yang dipandang warga lokal sebagai pekerjaan berbahaya dan berat. Akan tetapi, pemberlakuan pengetatan lalu-lintas masyarakat telah membuat perusahaan-perusahaan minyak kelapa sawit di Malaysia kekurangan sampai 37 ribu pekerja atau hampir 10 persen dari total pekerja yang dibutuhkan.

Advertising
Advertising

Kekurangan pekerja bisa membuat perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Malaysia mengalami keterlambatan dalam memanen kelapa sawit, khususnya pada September – November. Asosiasi Kelapa Sawit Malaysia (MPOA) memperkirakan industri kelapa sawit telah kehilangan potensi keuntungan sampai 30 persen gara-gara krisis tenaga kerja telah menunda masa panen dan target produksi diturunkan dari tahun lalu. Pada 2019, Malaysia memproduksi 19,9 juta ton minyak kelapa sawit.

“Kami bahkan sampai menghubungi departemen pengembangan Orang Asli (pribumi), Badan Penanganan Narkoba Malaysia dan Lembaga Pemasyarakatan demi bisa merekrut orang-orang lokal,” demikian keterangan MPOA, Selasa sore, 8 September 2020.

CEO sebuah perusahaan minyak kelapa sawit di Malaysia, Nageeb Wahad, mengatakan kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan untuk merekrut para tahanan, yang sudah dekat dengan masa pembebasannya, telah menjadi program yang menarik bagi perusahaan-perusahaan.

Sime Darby Plantation, salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia pada Rabu, 9 September 2020 mengatakan pihaknya telah kekurangan sekitar 2.500 pekerja atau sekitar 10 persen dari pekerja migran yang bekerja untuk perusahaan itu. Banyak perusahaan mengeksplorasi setiap kemungkinan untuk merekrut pekerja.

“Kami merekrut para tahanan yang bakal bebas beberapa bulan lagi dan kami sampai ke pusat-pusat rehabilitasi untuk merekrut yang mungkin bisa bekerja di tempat kami,” kata COO Sime Darby Plantation, Renaka Ramachandran.

Sumber: https://www.asiaone.com/malaysia/malaysias-palm-producers-recruit-prisoners-and-ex-drug-addicts-solve-coronavirus-driven

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

22 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

22 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya