Pandemi Covid-19 Memburuk di Myanmar, Aung San Suu Kyi Batalkan Kampanye

Selasa, 8 September 2020 11:03 WIB

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi pada Pengadilan Internasional (ICJ)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi membatalkan kampanye pemilihan umum karena pandemi Covid-19 yang memburuk di negara itu.

Suu Kyi dijadwalkan hari ini mengadakan kampanye untuk kembali maju dalam pemilu mewakili kota Yangon, ibukota Myanmar.

Pemilu Myanmar akan digelar pada 8 November 2020.

Suu Kyi dalam siaran langsung di Facebook mengatakan menteri kesehatan telah menyarankan dirinya untuk membatalkan perjalanan untuk berkampanye.

"Saat ini kementerian kesehatan paling berkuasa. Kita harus mematuhi instruksi kementerian," kata Suu Kyi sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, 7 September 2020.

Advertising
Advertising

Pekan lalu, anggota staf Suu Kyi di Yangon dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Para dokter mengatakan mereka khawatir wabah merebak di negara itu karena sistem kesehatan yang melemah setelah puluhan tahun diabaikan oleh pemerintahan militer yang dulu berkuasa.

Myanmar beberapa pekan tidak mengalami penambahan kasus virus corona, hingga pertengahan Agustus lalu wabah corona merebak di negara bagian Rakhine.

Sejak itu, jumlah kasus infeksi virus corona mencapai 1,404 kasus dan delapan dinyatakan meninggal.

Laporan hari Minggu, 6 September 2020 mencatatkan 100 kasus virus corona. Ini jumlah kasus harian terbesar sejak kasus infeksi Covid-19 pertama kali ditemukan di Myanmar pada Maret lalu.

Sumber:
https://www.channelnewsasia.com/news/asia/myanmar-suu-kyi-election-covid-19-13088718

Berita terkait

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

7 jam lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

9 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

10 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya