TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar hari ini mengkonfirmasi kasus infeksi virus Corona pertama setelah sebagian besar negara-negara di Asia Tenggara telah berminggu-minggu bertarung melawan virus mematikan ini.
Kementerian Kesehatan dan Olah Raga Myanmar mengatakan kasus pertama virus Corona terjadi di negara bagian Chin. Seorang penduduk di Chin baru kembali dari Amerika Serikat dan kemudian menjalani tes COVID-19. Hasilnya diketahui tanggal 23 Maret lalu yang menyatakan dia positif terjangkit virus Corona.
Saat ini warga Chin itu menjalani isolasi di rumah sakit umum Township.
Kemudianm warga Myanmar yang tinggal di Yangon juga dinyatakan positif terjangkit virus Corona sekembalinya dari Inggris dan menjalani tes kesehatan pada 23 Maret lalu. Dia kini menjalani karantina selama 14 hari.
Penduduk Yangon ini kemudian dipindahkan ke rumah sakit Infeksi Waibargi dan menjalani isolasi,
Aparat kini melacak orang-orang yang melakukan kontak dengan dua pasien terjangkit virus Corona.
Hari Senin lalu, juru bicara pemerintah Myanmar , Zaw Htay mengatakan gaya hidup dan diet warga Myanmar telah membantu mencegah infeksi.
Awal Maret lalu, juru bicara Menteri Kesehatan Khin Khin Gyi mengatakan Myanmar bebas dari virus Corona karena jaraknya relatif jauh dari pusat virus di Wuhan, Cina.
Sementara Menteri Sosial di negara bagian Karen, Bo Bo Wai Maung mengatakan kepada Radio Free Asia kemarin bahwa semua pekerja migran sudah diberitahu untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari sejak kepulangan mereka untuk mengendalikan penularan virus Corona.
"Kami telah memberitahu bahwa mereka boleh pulang jika mereka tidak mau masuk pusat karantina di Myawaddy, namun mereka perlu tetap tinggal di dalam rumah selama 14 hari, menahan diri tidak berhubungan dengan orang lain, dan memberikan informasi mereka kepada kami," kata Bo Bo Wai Maung.