Kondisi Pasar Huanan di Wuhan Setelah Wabah Virus Corona

Senin, 7 September 2020 07:00 WIB

Pintu masuk ke pasar makanan laut Huanan, tempat virus corona diyakini pertama kali muncul, diblokir dengan pagar biru ketika dipotret di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 30 Maret 2020.[REUTERS / Aly Song]

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Huanan di Wuhan, yang diyakini sebagai asal virus corona (Covid-19), ditutup dengan pagar biru dan dijaga ketat oleh petugas.

"Kami hanya melakukan pekerjaan kami," kata seorang penjaga berseragam hitam yang memerintahkan seorang reporter Reuters untuk menghapus rekaman yang direkam di dekat gerbang utama pasar.

Penjaga mengidentifikasi dirinya sebagai pekerja dari tim pencegahan dan pengendalian epidemi pemerintah kota, menurut laporan Reuters, 5 September 2020.

Jurnalis asing diundang dalam tur resmi untuk melaporkan upaya Wuhan untuk membangun kembali ekonominya setelah trauma Covid-19 selama berbulan-bulan.

Pemerintah mengatakan Wuhan kembali normal dan kembali berbisnis, sekolah dan lokasi wisata juga dibuka kembali. Perusahaan-perusahaan di Wuhan juga sudah beroperasi dengan kapasitas penuh.

Advertising
Advertising

"Tidak ada tempat lain yang seaman ini," kata Lin Songtian, presiden Asosiasi Rakyat Cina untuk Persahabatan dengan Negara Asing, sebuah kelompok yang didukung negara yang membantu mengatur tur tersebut.

Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]

Wuhan menjadi lokasi lebih dari 80% kematian Covid-19 di Cina. Kota yang terletak di tepi sungai Yangtze ini telah melaporkan nol kasus penularan lokal sejak April, dan sebagian besar lockdown ketat dua bulan telah dicabut.

Tetapi banyak yang mengkritik Wuhan dituduh terlalu lambat menangani virus corona pada fase awal, atau sengaja menutupinya karena dituduh takut mengganggu ekonomi dan pemerintah pusat.

Kritikus mengatakan sensor media dan pembungkaman pelapor memberi virus lebih banyak waktu untuk menyebar tanpa terdeteksi.

Wuhan tetap enggan memberikan penjelasan tentang asal-usul patogen yang telah menewaskan hampir 900.000 orang di seluruh dunia.

Kota tersebut masih membatasi akses ke lokasi seperti pasar makanan laut Huanan, yang terkait dengan kelompok infeksi pertama yang diidentifikasi pada Desember.

Di pasar grosir lain di ujung utara kota, yang terbuka untuk umum, jurnalis dibuntuti oleh staf keamanan dan dilarang berbicara dengan pemilik kios dan pedagang.

"Jika Anda tidak mengizinkan orang mengunjungi tempat-tempat ini, Anda memberi kesan kepada orang-orang bahwa Anda memiliki sesuatu yang disembunyikan," kata Yanzhong Huang, peneliti di Council on Foreign Relations di Washington yang mempelajari politik di balik masalah kesehatan Cina.

Cina menolak teori konspirasi seputar virus corona, termasuk klaim tanpa bukti bahwa lembaga spesialis virologi di Wuhan yang membuat Covid-19. Tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang asal-usul Covid-19 dan peran yang dimainkan oleh perdagangan satwa liar di Wuhan.

Meskipun pihak berwenang menutup pasar Huanan pada Januari, ada konsensus ilmiah yang berkembang bahwa virus itu tidak berasal dari sana. Beberapa penelitian menunjukkan virus corona sudah beredar pada saat mencapai pasar, dengan lebih dari satu jalur transmisi.

"Saya setuju dengan gagasan umum bahwa virus menular ke manusia sebelum pasar Wuhan," kata David Irwin, profesor kedokteran dan patobiologi di Universitas Toronto.

"Mereka mungkin adalah pedagang yang telah terpapar secara langsung dengan virus pada hewan inang atau berinteraksi dengan petani atau pedagang lain di luar Wuhan," katanya.

Sementara Yanzhong Huang mengakui Cina berhasil menahan virus corona, namun heran kenapa pemerintah Cina tidak bisa lebih terbuka ketika jurnalis mengunjungi pasar atau lembaga penelitian virusnya.

Cina telah menunjukkan sedikit keinginan untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul Covid-19 atau untuk memungkinkan pengawasan terhadap upaya Cina menahan virus corona pada tahap awal, alih-alih lebih memilih untuk fokus pada pemulihan ekonomi negara.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/us-health-coronavirus-china-wuhan/nothing-to-see-covid-origins-off-limits-as-chinas-wuhan-touts-recovery-idUKKBN25X08E

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya