Pabrik Saus di Hong Kong Ubah Label Jadi Buatan Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 6 September 2020 22:01 WIB

Pengunjuk rasa anti UU Keamanan Nasional Hong Kong berdemo pada hari peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Cina, 1 Juli 2020. Ketika ribuan demonstran berkumpul di pusat kota untuk berdemonstrasi tahunan yang menandai hari peringatan penyerahan bekas jajahan Inggris ke Cina di 1997, polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk melakukan penangkapan, sementara toko-toko dan satu stasiun metro tutup. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Hong Kong – Pabrik Saus Koon Chun di Hong Kong harus mengubah label pada botol produknya dari 'Buatan Hong Kong' menjadi 'Buatan Cina'.

Botol saus itu akan diekspor ke Amerika Serikat. Penggantian label ini terjadi setelah hubungan Amerika Serikat dan Cina memburuk pasca penerapan UU Keamanan Nasional Hong Kong oleh Beijing.

“Aturan baru itu diumumkan bea cukai AS pada Juli,” begitu dilansir Channel News Asia pada Ahad, 6 September 2020.

Pabrik Saus Koon Chun, yang merupakan pabrik keluarga itu, akan mengekspor sekitar 1.300 kotak berisi saus ke Atlanta AS.

“Ini merupakan misi yang mustahil,” kata Daniel Chan, yang merupakan keturunan dari pendiri pabrik ini.

Advertising
Advertising

Pengubahan label botol saus itu terjadi hanya dua hari menjelang ekspor. Ini karena aturan baru yang dibuat oleh bea cukai AS mulai berlaku pada November 2020.

AS mencabut pemberian sejumlah perlakuan istimewa kepada Hong Kong, yang membuat kota itu bisa tumbuh menjadi salah satu pusat keuangan internasional.

Namun, status ini dicabut karena Beijing menerapkan UU Keamanan Hong Kong yang dianggap melanggar hak otonomi dan demokrasi bagi warga kota itu.

Pabrik yang berdiri sekitar satu abad lalu itu telah mengalami berbagai cobaan bisnis selama ini seperti Perang Dunia I dan II, sejumlah krisis ekonomi, dan mulai sepinya aktivitas manufaktur di Hong Kong, yang beralih ke Cina.

Sumber:

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/-made-in-hong-kong--brand-suffers-as-us-china-tensions-deepen-13086252

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

1 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

1 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

2 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

3 hari lalu

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

Sejak dibuka kembali untuk wisatawan asing, Makau kedatangan 28,2 wisatawan internasional pada 2023.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

3 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

4 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya