Gajah Paling Kesepian di Dunia, Kaavan, Akhirnya Direlokasi ke Kamboja

Minggu, 6 September 2020 10:35 WIB

Gajah paling kesepian di dunia, Kaavan akan dipindahkan dari kebun binatang di Pakistan ke Kamboja [ FACEBOOK]

TEMPO.CO, Jakarta - Penderitaan panjang selama lebih dari 35 tahun yang dialami gajah bernama Kaavan berakhir sudah. Gajah ini segera dipindahkan ke tempat tinggal barunya di Kamboja yang disebut lebih baik dibandingkan tempat lamanya di Pakistan.

Kelompok pecinta hewan menjuluki Kaavan sebagai gajah paling kesepian di dunia yang tinggal sendirian di Kebun Binatang Islamabad di Pakistan.

Berdasarkan laporan AP, kelompok penyayang hewan termasuk penyanyi pop dunia warga Amerika, Cher telah membantu kasus Kaavan mencarikan tempat tinggal yang lebih baik.

Martin Bauer, juru bicara organisasi penyayang hewan Four Paws mengatakan, gajah itu akhirnya mendapatkan persetujuan medis untuk melakukan perjalanan ke Kamboja.

Kaavan yang mengalami kegemukan dan mengalami kekurangan gizi akut saat ini dalam perawatan medis secara penuh di kebun binatang kemarin sebelum direlokasi ke Kamboja.

"Setelah pemeriksaan untuk memastikan Kaavan cukup kuat, langkah saat ini untuk merampungkan relokasi ke tempat suaka hewan yang berpotensi di Kamboja," kata Bauer.

Advertising
Advertising

Untuk pemulihan, menurut Bauer, luka Kaavan lebih dari sekedar luka fisik. Gajah ini juga menderita masalah perilaku.

Kaavan yang kehilangan temannya tahun 2012 telah bertarung melawan kesepian sama halnya dengan kondisi hidup yang buruk di kebun binatang itu.

Four Paws diundang Dewan Manajemen Satwa Liar Islamabad untuk menyelamatkan Kaavan dan hewan-hewan lainnya dari dalam Kebun Binatang Islamabad.

Kaavan sendiri sambil menunggu keberangkatannya ke Kamboja hidup di tempat khusus.

Pengadilan Tinggi Pakistan pada Mei lalu memutuskan Kaavan boleh direlokasi ke luar negeri di tempat yang sesuai dengan habitatnnya.

Pengadilan memerintahkan petugas satwa untuk berkonsultasi dengan Sri Lanka, tempat asal gajah Asia ini berasal untuk menemukan tempat yang pas baginya. Pengadilan memberi batas waktu 30 hari untuk konsultasi itu.

"Rasa sakit dan penderitaan Kaavan harus diakhiri dengan merelokasinya ke tempat perlindungan gajah yang sesuai, di dalam atau di luar negeri," ujar Pengadilan Tinggi Pakistan dalam putusan sebagaimana dikutip dari Aljazeera.

Pengadilan juga memerintahkan hewan-hewan lainnya yang tinggal dalam kebun binatang itu direlokasi sementara. Kebun binatang ditutup hingga memenuhi standar yang layak.

Pakistan satu-satunya negara di Asia yang tidak memiliki jenis gajah Asia.

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

16 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

22 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Sambut Pengunjung pada Libur Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Tambah Kantong Parkir

23 hari lalu

Sambut Pengunjung pada Libur Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Tambah Kantong Parkir

Pengunjung bisa ikut merayakan ulang tahun gorila, salah satu penghuni Taman Margasatwa Ragunan, yang berulang tahun pada hari Lebaran.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

27 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya