Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Gajah di Botswana Mati Secara Misterius

image-gnews
Seorang dokter hewan memeriksa keadaan seekor anak gajah sebelum dipindahkan, di Lilongwe, Malawi, 12 Juli 2016. Migrasi spesies yang terancam punah ini diakukan selama truk masih dapat digunakan di jalan kasar pada musim dingin yang kering di Afrika. chinadaily.com.cn
Seorang dokter hewan memeriksa keadaan seekor anak gajah sebelum dipindahkan, di Lilongwe, Malawi, 12 Juli 2016. Migrasi spesies yang terancam punah ini diakukan selama truk masih dapat digunakan di jalan kasar pada musim dingin yang kering di Afrika. chinadaily.com.cn
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 300 gajah di Botswana, Afrika mati secara misterius dalam beberapa pekan terakhir. Pihak berwenang masih menyelidiki apa penyebabnya. Adapun faktor keracunan dan antraks sebagai penyebabnya sudah dikesampingkan oleh pemerintah setempat.

"Ini bencana yang mematikan dan membutuhkan penelitian lebih lanjut," ujar Direktur Konservasi National Park Rescue, Niall McCann, sebagaimana dikutip dari Sky News, Kamis, 2 Juli 2020.

Fenomena kematian massal gajah-gajah di Botswana bermula pada awal Mei lalu di Delta Okavango. Pertengahan Juni, jumlah gajah yang mati naik menjadi 169 ekor. Sekarang, angka gajah yang tewas sudah menyentuh angka 350 ekor. Kurang lebih 70 persen dari kasus tersebut berpusat di lubang air.

Seperti dikatakan sebelumnya, penyebab kematian gajah-gajah tersebut masih misterius. Pemerintah setempat sudah mengesampingkan faktor keracunan dan virus, namun McCann dan timnya masih ingin menyelidikinya lebih lanjut.

Berdasarkan keterangan saksi, gajah-gajah yang mati berasal dari berbagai usia dan jenis kelamin. Dan, sebelum tewas, gajah-gajah tersebut sempat berputar-putar yang mengindikasikan gangguan neurologis. Hal itu lah yang membuat McCann yakin faktor keracunan atau tertular oleh virus belum bisa dikesampingkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dan zat asing tersebut bisa menulari manusia. Itu skenario yang mengkhawatirkan mengingat penularan penyakit dari hewan ke manusia sedang menjadi perhatian karena virus Corona," ujar McCann.

Banyaknya gajah yang mati tak ayal akan mempengaruhi populasi gajah di dunia. Apalagi, jika fenomena kematian massal ini terus berlanjut. Sebab, Botswana adalah rumah bagi sepertiga populasi gajah di Afrika. Hal tersebut belum diperparah dengan terus meningkatnya angka perburuan gajah, dari 80 ribu di tahun 90an menjadi 130 ribu beberapa tahun terakhir.

Di sisi lain, gajah dan ekowisata merupakan bagian besar dari PDB Botswana. Jika gajah yang mati semakin banyak, maka bisa menimbulkan krisis ekonomi.

ADITYO NUGROHO | ISTMAN MP | SKY NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

2 jam lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.


Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

7 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar bus setelah jatuh dari R518, menewaskan beberapa lusin orang, di Distrik Waterberg, Provinsi Limpopo, Afrika Selatan pada 28 Maret 2024. Limpopo Department of Transport and Community Safety via Reuters
Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

Empat puluh lima orang tewas dalam kecelakaan bus di Afrika Selatan, setelah bus yang mereka tumpangi jatuh sekitar 50 meter dari jembatan ke jurang


Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

3 hari lalu

Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin 25 Maret 2024. Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA FOTO/Rahmad
Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.


Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

10 hari lalu

Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan dari dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas di Rafah di selatan Jalur Gaza 14 Desember 2023. Kelaparan kini telah muncul dalam beberapa minggu terakhir dan kita melihat semakin banyak orang yang belum makan selama dua atau tiga hari. REUTERS/Saleh Salem
Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

IPC memperingatkan kekurangan bahan makanan yang ekstrim di sejumlah wilayah di Jalur Gaza telah memperburuk kelaparan di sana.


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

11 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

12 hari lalu

Kondisi gajah bernama Rahman yang mati dengan satu gading patah di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor. Foto: BKSDA
Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu


Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

36 hari lalu

Dua ekor anak singa Afrika (Panthera leo), Baha dan Gia beristirahat bersama induk mereka di Bandung Zoological Garden, Jawa Barat, Senin, 3 Januari 2022. Anak singa berkelamin jantan dan betina tersebut lahir dari indukan bernama Tera dan Melin. TEMPO/Prima Mulia
Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.


Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

42 hari lalu

Danau Malawi. (Youtube.com/Malawi Travel)
Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

Baru-baru ini, Malawi menerapkan bebas visa masuk untuk 79 negara


Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

45 hari lalu

Penumpang tiba untuk mengambil bagasi mereka saat pembatalan penerbangan, di Bandara Internasional Midway di Chicago, Illinois, AS, 22 Desember 2022. Berdasarkan situs FlightAware, ada lebih dari 2.350 penerbangan di Amerika Serikat yang telah dibatalkan dan 2.120 penerbangan pada Jumat, 23 Desember 2022, dibatalkan. REUTERS/Matt Marton
Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

Keberadaan bangkai monyet itu diketahui setelah seekor anjing Bea Cukai mengendus sesuatu yang tidak biasa di bagasi seorang pelancong dari Afrika.


Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

45 hari lalu

Wisatawan melihat langsung gajah terlatih di Unit Konservasi Gajah Pemerihan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, beberapa waktu yang lalu. TNBBS sering dijadikan objek penelitian oleh belasan kampus di Jawa dan Sumatra. TEMPO/Parliza Hendrawan
Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

Setelah ada laporan harimau dan gajah melintasi jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan mempertimbangkan untuk memasang kandang penjebak.