Bea Cukai Australia Hancurkan Tas Kulit Buaya Seharga Rp 280 Juta

Minggu, 6 September 2020 08:00 WIB

Bea Cukai Australia menghancurkan tas Saint Laurent berbahan kulit aligator yang disita seharga Rp 280 juta karena tidak memiliki izin impor khusus produk satwa liar.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Bea Cukai Australia menghancurkan tas kulit mewah berbahan kulit buaya seharga AUS$ 26.000 atau sekitar Rp 280 juta karena memasuki Australia tanpa izin impor.

Tim imigrasi dan perbatasan Australia, Australian Border Force atau ABF, mengatakan tas bermerek Saint Laurent dibeli via daring dari salah satu butik di Prancis dan tiba di kargo depot di Perth, Australia Barat, pada Januari.

Pembeli telah menghabiskan AUS$ 26.313 (Rp 282 juta) untuk tas tangan itu, menurut pemerintah Australia, dikutip dari CNN, 5 September 2020.

Meskipun produk buaya diizinkan masuk ke negara tersebut, aksesnya dikontrol di bawah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Liar yang Terancam Punah (CITES) untuk memastikan produk tersebut tidak terkait dengan perdagangan satwa liar ilegal.

Pembeli telah mendapatkan izin ekspor dari Eropa, tetapi tidak memiliki izin impor CITES untuk Australia, kata Departemen Pertanian, Air dan Lingkungan Australia.

Advertising
Advertising

Alhasil, kata departemen itu, tas tangan itu disita. Namun, mereka memutuskan untuk tidak mengambil tindakan lebih lanjut terhadap pembeli tersebut tetapi menghancurkan barang sitaan.

Sydney Morning Herald melaporkan izin impor CITES Australia yang biayanya AUS$ 70 (Rp 750 ribu) dibutuhkan untuk menyertai produk satwa liar di bawah aturan bea cukai Australia.

Menteri Lingkungan Federal Australia, Sussan Ley, mengatakan itu adalah pengingat yang mahal bagi importir untuk memastikan mereka memiliki izin CITES yang benar saat mengimpor produk ke Australia.

"Kita semua perlu menyadari apa yang kita beli secara online karena membatasi perdagangan produk hewani sangat penting untuk kelangsungan hidup jangka panjang spesies yang terancam punah," kata Ley, dikutip dari Sydney Morning Herald.

"Selain dari aturannya sendiri, penting bagi orang untuk meluangkan waktu untuk memikirkan pilihan mode yang etis," paparnya.

Asisten Menteri Bea Cukai Jason Wood mengatakan warga Australia yang membeli produk ini di luar negeri harus mengajukan permohonan izin CITES yang relevan baik dari negara pengekspor maupun negara pengimpor.

Dia mengatakan badan-badan bekerja sama untuk mendeteksi kasus produk satwa liar eksotis yang diimpor secara ilegal di perbatasan, termasuk aksesori fesyen, pernak-pernik wisata, bulu, hewan taksidermi, dan gading.

Bulu serigala abu-abu Kanada termasuk di antara barang yang baru-baru ini disita oleh petugas ABF di Perth, menurut laporan CNN.

Di Australia, pelanggaran perdagangan satwa liar dapat dihukum hingga 10 tahun penjara dan denda AUS$ 222.000 atau Rp 2,4 miliar.


Sumber:

https://edition.cnn.com/travel/article/australian-customs-19000-alligator-handbag-destroyed-scli-intl/index.html

https://www.smh.com.au/politics/federal/customs-destroy-26k-alligator-skin-bag-after-woman-failed-to-buy-70-permit-20200903-p55s2z.html

Berita terkait

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

1 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

2 jam lalu

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

2 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

5 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

6 jam lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

12 jam lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

14 jam lalu

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Penyelundupan miras melalui Pelabuhan Tanjung Emas disamarkan sebagai pengiriman tekstil. Mendapat atensi dari Kantor Pusat Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya