TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengantin laki-laki meninggal dua hari setelah ia melangsungkan pernikahannya. Ia juga menularkan penyakit tersebut ke 95 tamu yang hadir dalam acara pernikahannya.

Pengantin laki-laki, 30 tahun, itu sudah terbukti mengalami gejala-gejala Covid-19, ia bahkan terlihat kesakitan saat menikah. Identitas pengantin laki-laki itu tidak dipublikasi. Pernikahannya dilakukan di Desa Paliganj dekat Patna, India.

Ilustrasi pernikahan India (pixabay.com)

Ketika para pejabat diberitahu tentang kematiannya, mereka menghubungi seluruh anggota keluarga korban yang menghadiri pernikahan. Sebanyak 15 orang dinyatakan positif virus corona. Setelah 80 tamu pernikahan lainnya dilacak dan diuji, semuanya terbukti positif virus corona.

India Today mewartakan, kasus ini menjadi wabah massal pertama di negara bagian Bihar, India. Namun, pengantin perempuan justru tidak tertular Covid-19.

Para pejabat mengatakan pernikahan yang diselenggarakan pada 12 Mei 2020 tersebut, melanggar aturan lockdown dan pengantin laki-laki sudah menunjukkan gejala. Pernikahan itu juga melanggar aturan jarak fisik dan larangan pertemuan massal lebih dari 50 orang.

Otoritas telah memerintah ayah dari pengantin laki-laki untuk membayar biaya karantina serta biaya pengobatan dengan total sekitar GBP 6.800 atau Rp.133 juta. Hakim distrik juga mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan di kemudian hari ditanggung keluarga pengantin pria.

Kasus pesta pernikahan berujung bencana Covid-19 bukan pertama ini terjadi. Sebelumnya seorang kakek dari mempelai laki-laki meninggal karena virus corona dan menularkan virus mematikan itu pada 14 tamu dari 250 tamu yang menghadiri acara pernikahan di Bhilwara, India pada 21 Juni 2020.

Semua tamu yang dinyatakan positif virus corona, dirawat di rumah sakit. Sedangkan 127 lainnya menjalani karantina mandiri.

FERDINAND ANDRE

Sumber: https://www.mirror.co.uk/news/world-news/groom-dies-coronavirus-two-days-22276715