TEMPO.CO - Keluarga Jacob Blake kecewa dengan sikap Presiden Amerika Donald Trump yang tidak menyinggung isu rasisme ataupun tragedi yang diderita Blake dalam kunjungannya ke Wisconsin. Menurut mereka, seharusnya Donald Trump menyempatkan sedikit waktunya untuk berdialog soal rasisme yang ada di Kenosha, Wisconsin.

"Motivasi kunjungan Donald Trump patut dipetanyakan...Seharusnya ada diskusi, dialog soal isu (Rasisme) yang sudah terlalu lama terjadi di Amerika," ujar kuasa hukum keluarga Jacob Blake, B'Ivory LaMarr, dikutip dari Reuters, Rabu, 2 September 2020.

Diberitakan sebelumnya, Jacob Blake adalah warga kulit hitam Kenosga yang ditembak tujuh kali oleh kepolisian setempat usai berdebat beberapa hari lalu. Ia ditembak di hadapan anak-anakya dan terancam lumpuh total selamanya.

Ketika Donald Trump berkunjung ke Wisconsin, Donald Trump tidak sedikitpun menyempatkan waktu untuk menjenguk. Alih-alih menjenguk, Donald Trump bahkan tidak memiliki pesan konkrit atas apa yang terjadi terhadap Blake.

Donald Trump lebih banyak menggunakan waktunya untuk memberi dukungan terhadap Kepolisian selama berada di Wisconsin. Selain itu, ia juga menyebut kerusuhan yang terjadi di Wisconsin sebagai teror domestik serta perwujudan ideologi anti-polisi, bukannya protesnya atas isu rasisme.

"Seharusnya kasus Jacob Blake menjadi fokus utama bagi Donald Trump. Kasus itu lah yang membuat publik begitu marah. Tidak hanya di Kenoshan, tetapi di negara bagian Amerika lainnya. Kami berharap seorang presiden bisa membawa perubahan," ujar LaMarr menambahkan.

Secara terpisah, Donald Trump mengklaim bahwa dirinya tidak menemui keluarga Jacob Blake karena mereka ingin melibatkan pengacara. Walau begitu, Donald Trump mengatakan dirinya sudah bertemu dengan pastor dari ibu Jacob Blake.

ISTMAN MP | CNN

News Link: https://edition.cnn.com/us/live-news/kenosha-jacob-blake-09-01-2020/index.html