Kamerad Duch, Algojo Utama Pembunuhan Massal Khmer Merah Meninggal

Rabu, 2 September 2020 10:00 WIB

Komandan Khmer Merah Kaing Guek Eav, juga dikenal sebagai Kamerad Duch, berbicara dengan pengacaranya beberapa saat sebelum dimulainya persidangannya di pinggiran kota Phnom Penh 17 Februari 2009. [REUTERS / Adrees Latif]

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Khmer Merah yang dikenal sebagai Kamerad Duch, algojo utama Pol Pot dan kepala keamanan yang mengawasi pembunuhan massal 14.000 orang Kamboja di penjara Tuol Sleng, meninggal pada Rabu di usia 77 tahun.

Kamerad Duch yang bernama asli Kaing Guek Eav, adalah anggota pertama kepemimpinan Khmer Merah yang diadili atas perannya dalam rezim Pol Pot yang bertanggungjawab atas kematian 1,7 juta kematian warga Kamboja dari 1975 hingga 1979.

Dikutip dari Reuters, 2 September 2020, Duch meninggal pada pukul 00:52 di Rumah Sakit Persahabatan Soviet Khmer di Phnom Penh, kata juru bicara pengadilan Khmer Merah Neth Pheaktra. Dia tidak memberikan rincian penyebabnya, tetapi Duch sakit dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2010, pengadilan PBB memutuskan dia bersalah atas pembunuhan massal, penyiksaan dan kejahatan terhadap kemanusiaan di penjara Tuol Sleng, gedung bekas sekolah menengah atas di Phnom Penh yang masih berdiri sebagai peringatan atas kekejaman yang dilakukan di dalamnya.

Duch dijatuhi hukuman seumur hidup dua tahun kemudian setelah mengajukan bandingnya ditolak dengan klaim bahwa dia hanya seorang pejabat junior.
Duch, yang pada saat persidangannya telah memeluk agama Kristen, menyatakan penyesalan atas kejahatannya.

Advertising
Advertising

Di bawah kepemimpinan Duch, para tahanan di penjara Tuol Sleng, dengan nama sandi "S-21", disiksa oleh sipir Khmer Merah, banyak di antaranya adalah remaja, untuk mengaku bersalah atas kejahatan yang tidak pernah dilakukan.

Para penjaga diperintahkan untuk menghancurkan pengkhianat dan kontra-revolusioner Kamboja.

Pengunjung menyaksikan foto-foto korban rezim Khmer Merah di penjara Tuol Sleng yang kini menjadi Museum Genosida di Phnom Penh, 5 Agustus 2014. Tragedi genosida ini menghantui generasi muda Kamboja yang hampir seluruhnya kehilangan kerabat. REUTERS/Damir Sagolj

Duch, yang merupakan mantan guru matematika, mengubah sekolahnya menjadi penjara.

"Tidak ada apa pun di bekas gedung sekolah itu yang terjadi tanpa persetujuan Duch. Kekuasaannya di sana mutlak," tulis fotografer dan penulis Nic Dunlop, yang menemukan Duch pada 1999 bersembunyi di dekat perbatasan Thailand, dua dekade setelah Khmer Merah jatuh.

Nic Dunlop menulis "The Lost Executioner" tentang kekejaman Kamerad Duch di penjara Tuol Sleng.

Norng Chan Phal, salah satu dari sedikit orang yang selamat dari S-21, masih kecil ketika dia dan orang tuanya dikirim ke penjara Duch dan diinterogasi karena dicurigai memiliki hubungan dengan musuh bebuyutan Khmer Merah, Vietnam.

Orang tuanya disiksa dan dibunuh tetapi Chan Phal selamat dan memberikan kesaksian di persidangan Duch pada tahun 2010.

"Dia kooperatif, dia berbicara di pengadilan dengan terus terang. Dia meminta maaf kepada semua korban S-21 dan meminta mereka untuk membuka hati. Dia juga meminta maaf kepada saya," kata Chan Phal.

"Dia meminta maaf. Tapi keadilan belum terpenuhi," katanya.

Di S-21, narapidana baru yang tiba difoto dan kini ratusan foto mereka dipajang di dalam tembok yang runtuh.

Korban Khmer Merah sendiri terdiri dari berbagai kalangan mulai dari guru sekolah, anak-anak, hingga perempuan hamil dan cendekiawan.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-cambodia-duch/notorious-khmer-rouge-prison-commander-comrade-duch-dead-at-77-idUSKBN25T01U

Berita terkait

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

2 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

8 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

25 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

37 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

48 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

48 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

53 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

54 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya