Polisi Menahan 22 Orang Terkait Kasus Skandal Susu

Reporter

Editor

Selasa, 30 September 2008 13:30 WIB

TEMPO Interaktif , Beijing: Kepolisian Cina telah menahan 22 orang tersangka kasus skandal susu yang terkontaminasi melamin. Dalam kasus ini setidaknya 53 000 bayi menjadi korban dari susu beracun ini.


Seperti dilansir koran lokal, 19 orang yang ditahan termasuk manager produksi, penjualan dan peternakan. “Menurut investigasi polisi, melamin diproduksi dengan mesin-mesin yang disembunyikan dan kemudian dijual ke pusat produksi susu,” papar koran lokal Cina tersebut.


Seorang tersangka yang bernama Gao dicurigai telah memproduksi bubuk protein mengandung melamin, yang dapat mengelabui saat pemeriksaan kualitas. Sedangkan tersangka yang bernama Xue yang menjual bubuk terkontaminasi itu ke bagian produksi susu tersebut.


Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Cina, menyatakan bahwa 80 persen lebih dari 12.892 anak dirawat di rumah sakit dalam beberapa pekan terakhir dengan usia dua tahun atau kurang karena keracunan susu. “Empat anak tewas dan 104 lainnya dalam kondisi serius.”


Menteri kesehatan mengatakan bahwa kebanyakan anak sakit karena mengkonsumsi susu formula dari satu perusahaan di Shijiazhuang Sanlu Group Co. perusahaan susu yang menjadi pusat skandal.


Sementara Pemerintah Singapura menemukan bahan kimia Melamin di produk lainnya di permen susu merek White Rabbit. Dalam dua pekan ini akan ada penarikan 22 produk berbahan susu yang kemungkinan terkontaminasi melamine. Melamine yang digunakan untuk bahan pembuatan plastik, bisa menyebabkan gagal ginjal.


Di Hongkong, seorang anak usia tiga tahun yang telah mengkonsumsi permen susu Yili setiap hari selama 15 bulan, diantar orangtuanya memeriksakan ke rumah sakit. Padahal, permen Yili termasuk dari 22 produk yang terkontaminasi Melamine. Sementara Yili menyatakan akan membayar seluruh pengobatan gadis tersebut karena mengkonsumsi produknya.


Pemerintah Singapura dan Jepang telah meminta 22 produk dari Cina yang terdaftar segera ditarik ulang. Sementara Malaysia dan Brunei Darussalam melarang produk itu masuk negara mereka.


AFP| Nur Haryanto



Berita terkait

Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

21 April 2015

Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

Di Indonesia, amonium sulfat khusus makanan (food grade) tak beredar, sehingga petani memanfaatkan pupuk yang ada kandungan zat itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

26 Januari 2013

Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

Melalui jejaring sosial petisi online, www.change.org, remaja itu berhasil mengumpulkan tanda tangan sekitar 200 ribu orang untuk menghilangkan bahan BVO.

Baca Selengkapnya

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

12 Agustus 2010

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

Sejumlah makanan ringan jenis permen dan minuman seperti Simon Coin, Hand Jelly, Jelly Buah, dan Madu Stik ini diketahui tak layak konsumsi karena kemasanya banyak rusak.

Baca Selengkapnya

Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

8 Februari 2010

Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

Menurut koran Harian Cina, Senin (8/2), hampir 100 ton bubuk susu tercemar melamin mungkin masih berada di rak toko.

Baca Selengkapnya

Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

4 Februari 2010

Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

"Di saat seperti sekarang ini (Imlek) kan peredaran semakin banyak, BPOM pusat pasti akan membantu daerah untuk melakukan pengawasan di lapangan,"katanya.

Baca Selengkapnya

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

1 Juni 2009

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

Kebanyakan peralatan yang mengandung melamin itu diimpor dari Cina. Tapi ada juga yang produk lokal.

Baca Selengkapnya

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

22 Januari 2009

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

Pengadilan di Cina memvonis hukuman mati terhadap seorang pria yang dianggap bersalah membahayakan kesehatan masyarakat terkait skandal susu yang terkontaminasi melamin.

Baca Selengkapnya

Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

20 Januari 2009

Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

Peneliti Swiss berhasil mengembangkan teknik lebih cepat untuk mendeteksi produk minuman susu yang mengandung melamin. Sebelumnya butuh waktu 20 sampai 60 menit untuk mendeteksinya.

Baca Selengkapnya

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

16 Januari 2009

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

Sanlu dan perusahaan lainnya menawarkan kompensasi 200 ribu Yuan atau sekitar Rp 320 juta untuk keluarga yang anak meninggal, 30 ribu Yuan untuk anak yang sakit parah, dan 2.000 Yuan untuk yang sakit ringan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

24 Desember 2008

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

Melalui pengadilan di Shijiazuang, Provinsi Hebei, pabrik susu Sanlu yang terbukti mengandung melamin dinyatakan bangkrut.

Baca Selengkapnya