Alexander Lukashenko terlihat memegang senapan serbu saat pantau demonstrasi di ibu kota Minsk, Belarusia, 23 Agustus 2020.[Belta]
TEMPO.CO, Minsk – Polisi Belarus menahan sekitar 20 orang jurnalis yang bersiap meliput demonstrasi di Minsk pusat pada Kamis, 27 Agustus 2020. Polisi menyita telepon genggam dan dokumen identitas para jurnalis.
“Kementerian Dalam Negeri Belarus mengatakan para jurnalis di bawa ke kantor polisi untuk pengecekan akreditasi terkait kerja mereka sebagai jurnalis,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 27 Agustus 2020.
Kementerian mengatakan semua jurnalis yang memiliki akreditasi resmi akan dibebaskan. Pemerintah membantah para jurnalis itu ditahan.
Aksi demonstrasi besar-besaran merebak di Ibu Kota Minsk sejak pemilu Presiden pada 9 Agustus yang dimenangi inkumben Presiden Alexander Lukashenko.
Oposisi dan pengamat mengatakan pemilu berlangsung dengan penuh kecurangan untuk kemenangan Lukashenko, yang telah bekuasa selama 26 tahun dan dikenal otoriter.
Advertising
Advertising
Tokoh oposisi Svetlana Tikhanouskaya menolak kemenangan Lukashenko dan menyebut dirinya yang menang dan mendapat dukungan publik. Dia melarikan diri ke Lithuania sejak dua pekan lalu karena merasa keamanan diri dan keluarganya terancam. Dia meminta Uni Eropa menghukum pemerintah Belarus karena diduga menggelar pemilu penuh kecurangan.
