Wakil PM Selandia Baru Minta Australia Ambil Kembali Teroris Brenton Tarrant

Jumat, 28 Agustus 2020 05:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Selandia Baru meminta Australia untuk mengambil kembali teroris Brenton Tarrant setelah divonis seumur hidup atas penembakan di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019.

"Kini saatnya Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, menerima dan melaksanakan hukuman teroris di Australia," kata Wakil PM Winston Peters, dikutip dari News.com.au, 27 Agustus 2020.

"Komunitas Islam dan seluruh Selandia Baru sudah cukup menderita tanpa harus membayar biaya penjara yang sangat besar untuk menjaganya tetap aman di sistem penjara kami," ujar Winston.

Pada hari yang sama Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, lega setelah vonis seumur hidup teroris penembakan di Christchurch diketuk pada Kamis.

"Saya lega mengetahui bahwa orang ini tidak akan pernah melihat cahaya mentari lagi," kata Ardern, dikutip dari Stuff.

Advertising
Advertising

Ardern berharap komunitas Muslim masih percaya bahwa mereka mendapat dukungan penuh di Selandia Baru.

"Trauma 15 Maret tidak mudah disembuhkan, tapi hari ini saya berharap hari terakhir kita punya alasan untuk mendengar atau menyebut nama teroris di baliknya," kata Ardern.

Australia telah memperingatkan bahwa tidak ada kesepakatan untuk memindahkan tahanan mana pun dari Selandia Baru ke Australia.

Juru bicara Jaksa Agung Australia, Christian Porter, mengatakan di bawah UU International Transfer of Prisoners Act (ITP Act), Pemerintah Australia hanya dapat mentransfer tahanan dari negara yang diakui sebagai 'negara transfer" di bawah UU ITP.

"Selandia Baru bukanlah negara transfer di bawah UU ITP karena tidak memiliki kesepakatan atau pengaturan untuk transfer tahanan dengan Australia," kata juru bicara, dikutip dari News.com.au.

Pada Kamis pagi Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dia yakin Tarrant harus menjalani hukumannya di Selandia Baru.

Meskipun ada seruan untuk perjanjian pertukaran tahanan untuk memastikan Australia menanggung sebagian dari biaya yang sangat besar untuk memenjarakan teroris, Perdana Menteri mengatakan pada Kamis pagi bahwa Selandia Baru tidak mengangkat masalah ini dengannya secara formal.

Brenton Tarrant, pria kelahiran Australia yang tiba di Selandia Baru pada 2017, adalah orang pertama yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat di Selandia Baru atas pembantaian terburuk di negeri Kiwi.

Sumber:

https://www.news.com.au/national/crime/brenton-tarrant-pm-says-terrorist-should-not-return-to-australia/news-story/28af4bd217e231ac8553bd4ee72b6c18

https://www.stuff.co.nz/national/christchurch-shooting/300093030/christchurch-mosque-shooter-deserves-a-lifetime-of-complete-and-utter-silence-says-jacinda-ardern

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

10 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

21 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

1 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

2 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

4 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya