Pemimpin Hong Kong Kritik Penolak Tes Medis Covid-19 Tawaran Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 Agustus 2020 19:01 WIB

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengenakan masker wajah untuk mencegah wabah penyakit virus corona (Covid-19), saat menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 31 Juli 2020. [REUTERS / Lam Yik]

TEMPO.CO, Hong Kong – Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mendesak masyarakat mengikuti tes medis gratis Covid-19.

Lam mengatakan para pengritik berupaya mencemarkan proyek itu dan mencoba melakukan sabotase hubungan antara Cina dan kota semi-otonom itu.

“Orang-orang yang disebut dokter, ahli atau anggota masyarakat mencoba mencari alasan terus-menerus untuk menghentikan warga kota dari mengikuti tes medis itu. Hanya ada satu tujuan di belakang ini yaitu kalkulasi politik,” kata Carrie Lam seperti dilansir Hong Kong Free Press pada Selasa, 25 Agustus 2020.

Pernyataan Carrie Lam ini terkait tawaran pemerintah Cina untuk melakukan tes medis Covid-19 bagi semua penduduk Hong Kong. Rencananya tes medis ini akan mulai berlangsung pada pekan depan.

Namun, rencana ini mendapat sambutan skeptis dari komunitas medis di Hong Kong dan publik.

Advertising
Advertising

“Tim medis Cina yang terdiri dari 60 orang petugas akan melakukan tes ini,” begitu dilansir pada Kamis, 27 Agustus 2020.

Pemerintah Cina juga bakal mendirikan rumah sakit sementara untuk tes medis dan perawatan pasien Covid-19.

Ini bakal menjadi bantuan langsung pertama dari pemerintah Cina untuk Hong Kong, yang merupakan wilayah semi-otonom dan sedang menangani pandemi ini.

Bantuan ini diberikan kepada wilayah bekas koloni Inggris, yang sedang merasa khawatir akibat upaya Beijing yang dinilai berupaya menghambat kebebasan. Kekhawatiran ini meningkat dengan penerapan undang-undang keamanan nasional Hong Kong pada Juni.

Dengan situasi seperti ini, sejumlah aktivis demokrasi mengatakan kode genetik atau DNA dari warga Hong Kong akan dikumpulkan dan disalahgunakan lewat modus tes medis Corona.

Namun, pemerintah Hong Kong menampik kekhawatiran itu dan mengatakan tidak ada sampel genetik yang akan dibawa ke luar dari kota ini.

Program tes medis itu akan mulai berlangsung pada 1 September 2020 dan bersifat sukarela. Jumlah tes medis Corona ini akan meningkat menjadi 500 ribu orang per hari dari saat ini sekitar 12 ribu orang.

Sumber:

https://hongkongfp.com/2020/08/25/covid-19-carrie-lam-says-critics-of-city-wide-testing-project-are-smearing-and-trying-to-damage-hong-kong-china-relations/

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-hongkong-testing/chinas-offer-of-coronavirus-tests-for-all-in-hong-kong-meets-with-public-distrust-idUSKBN25N0G4?il=0

Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

2 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

20 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

22 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya