Imam Masjid Sebut Terdakwa Teror Christchurch Brenton Tarrant Tersesat

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 24 Agustus 2020 18:03 WIB

Pangeran William disambut oleh Imam Masjid Al Noor, Gamal Fouda saat tiba di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat, 26 April 2019. Pangeran William mengunjungi masjid yang merupakan lokasi teror penembakan pada Maret lalu.REUTERS/Tracey Nearmy/Pool

TEMPO.CO, Wellington – Imam Masjid Al Noor di Kota Christchurch, Selandia Baru, Gamal Fouda mengatakan terdakwa penembakan massal Brenton Tarrant telah keliru dan tersesat.

“Saya hanya bisa mengatakan kepada keluarga dari teroris itu bahwa mereka kehilangan seorang putra dan kami telah kehilangan banyak anggota komunitas kami,” kata Fouda dalam testimoni di Pengadilan Tinggi di Kota Christchurch, Selandia Baru, seperti dilansir Reuters pada Senin, 24 Agustus 2020.

Fouda melanjutkan,”Saya menghormati mereka karena mereka juga menderita seperti kami.”

Fouda merupakan satu dari 12 orang yang mendapat kesempatan berbicara pada persidangan hari ini seperti dilansir NZ Herald.

Keluarga korban lain yang ikut berbicara adalah Abdiaziz Ali Jama, yang merupakan saudara perempuan dari Muhubo Ali Jama.

Advertising
Advertising

Dia berada di Masjid Al Noor pada saat Tarrant melakukan penembakan massal. Dia sempat melihat saudara iparnya, Muse Awale, tertembak bersama dua orang lelaki lainnya, yang sedang bersiap salat Jumat.

“Saya berlari ke halaman parkir mobil hingga saudara perempuan saya menemukan saya,” kata Abdiaziz, yang mengaku merasa trauma akibat peristiwa itu seperti dilansir NZ Herald.

Tarrant, 29 tahun, yang berkewarganegaraan Australia, mengaku bersalah atas pembunuhan 51 orang, 40 usaha pembunuhan, dan satu dakwaan melakukan terorisme dalam penembakan massal di Kota Christchurch.

Memakai pakaian berwarna abu-abu, Tarrant, yang hadir di persidangan, terlihat tanpa ekspresi saat mendengarkan testimoni dari keluarga korban tindakan keji yang dilakukannya pada 15 Maret 2019.

Tarrant bisa menjadi orang pertama di Selandia Baru yang mendapat vonis hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan bebas.

Hakim Pengadilan Tinggi bakal membacakan putusan pada akhir pekan ini atas kasus penembakan massal terparah dalam sejarah Selandia Baru.

Tarrant, yang mengusung sentimen 'Supremasi Kulit Putih', bakal mendapat kesempatan berbicara dalam persidangan ini.

Namun, hakim Cameron Mander memiliki kewenangan untuk memastikan Pengadilan Tinggi di Kota Christchurch, Selandia Baru, tidak menjadi tempat bagi Tarrant untuk mempromosikan ideologi ekstrim.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-newzealand-shooting/new-zealand-mosque-shooter-spent-years-preparing-for-attack-sentencing-hearing-idUSKBN25J0QP?il=0

https://www.nzherald.co.nz/nz/news/article.cfm?c_id=1&objectid=12358343

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

15 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

26 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

39 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

43 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

45 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

47 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

50 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

51 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

51 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya