Utusan PBB Berhasil Menemui Presiden Mali yang Dikudeta

Jumat, 21 Agustus 2020 19:35 WIB

Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita saat menghadiri KTT G5 Sahel di Nouakchott, Mauritania 30 Juni 2020. [Ludovic Marin / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Urusan Hak Asasi Manusia PBB berhasil menemui mantan Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, yang dikudeta oleh sejumlah personil angkatan darat. Adapun akses ke Keita diberikan langsung oleh pasukan kudeta di Mali yang telah berjanji akan bersikap kooperatif.

Dikutip dari Reuters, Jumat, 21 Agustus 2020, akses tersebut diberikan kepada PBB untuk mengecek kondisi Keita sekaligus tawanan-tawanan lainnya. Ternyata, beberapa dari tawanan yang ada adalah personil Misi Perdamaian PBB yang dikenal sebagai MINUSMA.

PBB tidak mengungkapkan apa yang dibicarakan dengan Keita dalam pertemuan tersebut. Mereka juga tidak menjelaskan bagaimana kondisi dari para tawanan. Selama ini, pasukan kudeta mengklaim tidak menyakiti ataupun memperlakukan para tawanan dengan buruk.

Setelah PBB, delegasi Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) dikabarkan juga akan menyusul ke Mali. Mereka, yang sudah menutup perbatasan dengan Mali dan mematikan akses ekonominya, mengaku datang untuk mengakhiri operasi kudeta di sana.

"Misi ini untuk menegosiasikan pembebasan presiden dan memastikan restorasi terhadap pemerintahan yang konstitusional," ujar Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, yang akan memimpin negosiasi tersebut. Jonathan belum mengungkapkan kapan kunjungan akan dilakukan.

Diberitakan sebelumnya, kudeta di Mali dipicu oleh ketidakpuasan sejumlah prajurit angkatan darat terhadap kepemimpinan Ibrahim Boubacar Keita di periode kedua. Selain mencurigai Keita mencurangi hasil pemilu pada 2018 lalu, mereka juga menganggap korupsi, mismanajemen, dan krisis ekonomi semakin parah di rezim Keita.

Adapun aksi kudeta tersebut digerakkan oleh Kolonel Malick Diaw dan Jenderal Sadio Camara. Usai mengambil alih kamp militer di Kati, kurang lebih 15 kilometer dari Bamako, mereka bergerak ke kediaman Keita untuk menculiknya dan mendesaknya untuk mundur.

Tak lama setelah berhasil menuclik Keita dan mendesaknya mundur, pasukan kudeta berjanji akan menggelar kampanye yang adil untuk warga Mali. Mereka terbuka untuk kerjasama dengan negara tetangga dan organisasi internasional untuk memastikan restorasi berjalan stabil.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

13 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

9 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya