Donald Trump Berminat Jual F-35 ke Uni Emirat Arab Meski Ditentang Israel

Jumat, 21 Agustus 2020 09:00 WIB

Pesawat F-35 Angkatan Udara Inggris mendarat dan lepas landas di kapal induk terbaru Inggris HMS Queen Elizabeth, 14 Oktober 2019. (gov.uk)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat tetap berminat menjual jet tempur F-35 ke Uni Emirat Arab meski ditentang oleh Israel.

Pada Rabu malam Donald Trump mengatakan AS sedang mempertimbangkan penjualan F-35 ke Uni Emirat Arab.

Komentar Trump muncul dua hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menentang penjualan F-35.

Netanyahu membantah laporan bahwa kesepakatan itu adalah bagian dari perjanjian normalisasi antara Israel dan UEA, dan sumber Gedung Putih mengonfirmasi bahwa itu tidak ada dalam kesepakatan damai, menurut Jerusalem Post, 21 Agustus 2020.

Namun, UEA telah menjelaskan bahwa mereka tertarik untuk membeli pesawat tersebut. Trump mengakui hal ini, mengatakan UEA menginginkan "cukup banyak F-35".

Advertising
Advertising

"Itu adalah jet tempur terhebat di dunia. Mereka ingin membeli F-35, kita akan lihat apa yang terjadi. Itu sedang ditinjau," kata Trump.

"Mereka (UEA) pasti punya uang untuk membayarnya. Itu menyenangkan karena seringkali ketika kita membuat kesepakatan, mereka tidak memiliki 10 sen, negara-negara yang membeli ini. Kami memberi kepada mereka, katakanlah 'Bagaimana kalau membayar ini nanti?' Tapi mereka tidak pernah membayar karena mereka tidak punya uang," ujar Trump.

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan tersenyum ketika dia duduk dengan Presiden AS Donald Trump ketika mereka bertemu di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington. [Yeni Safak]

The New York Times melaporkan bahwa pemerintahan Trump mempercepat proses penjualan jet, serta drone canggih, ke UEA, dan Gedung Putih membantah bahwa itu terkait langsung dengan kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel.

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab mengatakan pada Kamis bahwa kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel harus menghilangkan hambatan apapun bagi Amerika Serikat untuk menjual jet tempur siluman F-35 ke negara Teluk Arab.

"Kami memiliki permintaan yang sah yang ada di sana. Kami harus mendapatkan jet tempur itu... seluruh gagasan tentang keadaan berperang atau perang dengan Israel tidak ada lagi," kata Menteri Luar Negeri Anwar Gargash dalam wawancara online dengan Atlantic Council, dikutip dari Reuters.

Namun, dia mengatakan UEA belum membuat permintaan apa pun kepada Amerika sejak kesepakatan dengan Israel, meski Uni Emirat Arab telah lama tertarik dengan jet tempur buatan Lockheed Martin, yang juga digunakan oleh Israel.

Seorang sumber sektor industri mengatakan kepada Reuters bahwa Amerika Serikat sedang mengincar penjualan F-35 ke UEA dalam perjanjian sampingan untuk kesepakatan UEA-Israel.

Namun, setiap penjualan F-35 bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk dinegosiasikan dan dikirimkan, sementara perdana menteri Israel mengatakan negaranya akan menentang penjualan apa pun, dengan alasan kebutuhan untuk mempertahankan superioritas militer Israel di wilayah tersebut.

Amerika Serikat telah menjual jet tempur F-35 kepada sekutu, termasuk Turki, Korea Selatan, Jepang, dan Israel, tetapi penjualan F-35 ke negara Teluk Arab memerlukan tinjauan lebih dalam karena kebijakan AS agar Israel mempertahankan keunggulan militer di Timur Tengah.

Berita terkait

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

17 menit lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

52 menit lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

1 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

1 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

2 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

2 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

8 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

18 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya