Total Klaim Asuransi Kerusakan Ledakan di Beirut Capai Rp 6,2 Triliun

Kamis, 20 Agustus 2020 09:30 WIB

Kondisi bangunan bersejarah yang hancur akibat ledakan di Beirut, Lebanon, 13 Agustus 2020. Sebanyak 601 bangunan bersejarah hancur akibat ledakan yang mengguncang Beirut pada 4 Agustus lalu. Xinhua/Bilal Jawich

TEMPO.CO, Jakarta - Total klaim asuransi kerusakan akibat ledakan di Beirut mencapai US$ 425 juta atau Rp 6,2 triliun, menurut Pelaksana Tugas Menteri Ekonomi Lebanon Raoul Nehme.

Jumlah tersebut, kata Nehme, telah dihitung dari hampir 3.000 klaim asuransi yang diajukan beberapa hari setelah ledakan, dengan ribuan lagi diharapkan dalam beberapa minggu mendatang.

Dikutip dari Middle East Monitor, Nehme, yang memperkirakan jumlah klaim bisa mencapai 10.000, mendesak semua warga untuk menghubungi perusahaan asuransi mereka untuk menanyakan tentang pembayaran.

Sementara itu perusahaan asuransi masih menunggu hasil investigasi penyebab ledakan sebelum memproses dan membayar klaim.

Jika ledakan itu disimpulkan sebagai serangan teroris, perusahaan asuransi kemungkinan tidak akan melakukan pembayaran, menurut laporan New Arab.

Advertising
Advertising

Daily Star mengutip Elie Torbey, ketua Asosiasi Perusahaan Asuransi yang mengklaim pemegang polis asuransi tidak mungkin menerima pembayaran kecuali perjanjian asuransi mencakup kecelakaan yang melibatkan "bom, bahan kimia, bahan berbahaya atau tindakan perang atau tindakan terorisme ".

Para pekerja membersihkan puing-puing dari bangunan bersejarah yang hancur akibat ledakan di Beirut, Lebanon, 13 Agustus 2020. Sebanyak 70 dari 601 bangunan bersejarah yang hancur dapat roboh jika tidak segera direstorasi. Xinhua/Bilal Jawich

Ledakan tanggal 4 Agustus, yang menurut pejabat Lebanon, terjadi ketika 2.750 ton amonium nitrat terbakar di pelabuhan Beirut, menyebabkan kerusakan material yang luas, menghancurkan jendela dan balkon sejauh puluhan kilometer dari lokasi ledakan.

Gubernur Beirut Marwan Abboud memperkirakan lebih dari 300.000 warga Lebanon kehilangan tempat tinggal akibat ledakan tersebut. Hampir 200 orang dilaporkan tewas sementara ribuan lainnya terluka.

Penyelidikan penyebab ledakan di Lebanon dimulai awal pekan ini, dengan personel lokal dan internasional, termasuk penyelidik dari FBI AS akan membantu penyelidikan.

Direktur Jenderal Bea Cukai Beirut Badiri Daher, yang menjadi tahanan rumah beberapa hari setelah ledakan, telah ditangkap perihal penyebab ledakan.

Sebanyak 22 tersangka lainnya, termasuk mantan menteri dan menteri Lebanon saat ini akan diperiksa dalam beberapa hari mendatang.

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

5 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

10 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

11 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

12 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

13 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

15 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

15 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

23 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

30 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya