Kementerian Hukum Amerika Tuding Yale University Bersikap Diskriminasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 14 Agustus 2020 20:03 WIB

Kampus Yale University. Reuters

TEMPO.CO, Washington - Kementerian Hukum Amerika Serikat mengatakan pengelola Yale University melakukan tindakan ilegal diskriminatif terhadap calon mahasiswa keturunan Asia - Amerika dan kulit putih untuk program penerimaan mahasiswa strata satu.

Tindakan ini dianggap melanggar Undang-Undang Hak Sipil AS.

Kementerian Hukum mengatakan temuan ini merupakan hasil penyelidikan selama dua tahun sebagai respon atas keluhan kelompok warga keturunan Asia-Amerika mengenai perilaku pengelola Yale.

Kementerian Hukum siap mengajukan gugatan hukum terhadap Yale jika universitas itu tidak segera memperbaiki proses penerimaan calon mahasiswa.

Juru bicara Yale membantah tegas tuduhan itu. Namun, pihak pengelola kampus telah bekerja sama dalam investigasi kementerian Hukum ini.

Advertising
Advertising

“Kementerian Hukum sudah mencari bukti-bukti sebelum Yale menyediakan dokumen, yang diminta,” kata juru bicara kampus.

Menurut dia, seandainya kementerian Hukum menerima dan mempertimbangkan informasi dari kampus secara adil maka kementerian akan menyimpulkan bahwa praktek Yale sesuai dengan aturan dari pengadilan mahkamah selama beberapa dekade.

Kementerian Hukum mengatakan aspek ras dapat secara sah dijadikan bahan pertimbangan dalam proses penerimaan mahasiswa secara terbatas. Namun,”Penggunaan pertimbangan ras oleh pengelola Yale sama sekali tidak terbatas.”

Kementerian Hukum mengatakan pengelola sekolah elit itu menggunakan pertimbangan ras dalam sejumlah tahapan proses penerimaan mahasiswa. Ini mengakibatkan munculnya efek berkali lipat mengenai kemungkinan penerimaan seorang mahasiswa dari aspek ras.

Sebelumnya, kementerian Hukum telah mengajukan dokumen hukum untuk mendukung gugatan hukum oleh kelompok tindakan afirmasi.

Kelompok ini menuduh pengelola Universitas Harvard mendiskriminasi warga keturunan Asia-Amerika dalam proses penerimaan mahasiswa.

Pengadilan di AS memutuskan program tindakan afirmasi Harvard itu dapat memajukan kepentingan yang sah agar bisa memiliki siswa yang beragam. Kasus ini masih dalam proses banding di pengadilan mahkamah AS.

Program tindakan afirmasi di pendidikan tinggi dimaksudkan untuk mengatasi diskriminasi ras. Pengadilan mahkamah AS telah memutuskan penggunaan tindakan afirmasi bisa membantu menolong calon mahasiswa dari kelompok mahasiswa minoritas melanjutkan kuliah.

Kaum konservatif Amerika mengatakan upaya membantu calon mahasiswa ras kulit hitam dan Latin bisa merugikan calon mahasiswa kulit putih dan keturunan Asia - Amerika.

FERDINAND ANDRE

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

22 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

3 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya