Amerika Minta Lebanon Reformasi pasca Ledakan di Beirut

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 14 Agustus 2020 10:56 WIB

Seorang pengunjuk rasa melemparkan gas air mata ke arah polisi saat bentrokan setelah ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, 9 Agustus 2020. Sejak unjuk rasa meletup pada Sabtu lalu, satu aparat kepolisian gugur dan ratusan orang luka-luka. REUTERS/Goran Tomasevic

TEMPO.CO, Washington – Otoritas Lebanon memperkirakan ledakan di Beirut merugikan negara itu sekitar US$15 miliar atau sekitar Rp223 triliun.

Saat ini, Lebanon sedang mengalami krisis ekonomi dan gagal bayar utang luar negeri pada Maret 2020. Pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional juga mengalami kebuntuan soal pinjaman utang luar negeri.

Sejumlah bantuan asing datang untuk Lebanon. Namun, pemerintah negara asing menyatakan mereka tidak akan memberikan dana untuk membantu Lebanon ke luar dari kebangkrutan ekonomi tanpa reformasi untuk mengatasi korupsi dan pemborosan dana publik.

“Undersecretary AS untuk Urusan Politik, David Hale, mengatakan Washington akan mendukung pemerintahan baru, yang merefleksikan keinginan rakyat dan melakukan reformasi,” begitu dilansir Reuters, Kamis, 13 Agustus 2020.

Ledakan di Beirut memaksa kabinet Lebanon, yang dipimpin PM Hassan Diab, mundur pada pekan ini.

Advertising
Advertising

Demonstran juga telah mendesak agar Presiden Michel Aoun dan ketua parlemen agar ikut mundur.

Mereka berdemonstrasi selama beberapa hari di sekitar lokasi ledakan dan melempari petugas dengan batu.

Pemerintahan caretaker Lebanon terbentuk pada Januari 2020 dengan dukungan dari berbagai partai politik termasuk kelompok Hizbullah, yang memiliki milisi. Bersama sekutunya, kelompok ini memiliki mayoritas kursi di parlemen.

Pemerintah Amerika Serikat memasukkan Hizbullah, yang didukung penuh Iran, sebagai kelompok teroris. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, tiba di Beirut pada Kamis malam.

Pemerintah mengerahkan aparat keamanan di Beirut pada Kamis untuk mencegah demonstran mendatangi lembaga legislatif.

“Mereka semua kriminal yang telah menyebabkan bencana ini, ledakan ini,” kata Lina Boubess, 60 tahun, salah satu demonstran.

“Tidakkah cukup mereka mencuri uang kami, nyawa kami, mimpi kami, dan mimpi-mimpi anak-anak kami? Kami bisa kehilangan apa lagi,” kata dia.

Parlemen Lebanon telah menyetujui keputusan pemerintah sebelumnya untuk menyatakan negara dalam keadaan darurat. Aktivis menilai penerapan status ini sebagai upaya untuk menekan protes publik di jalanan. Parlemen juga menyetujui pengunduran diri delapan anggota parlemen pasca ledakan di Beirut.

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

5 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

10 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

11 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

12 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

15 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

23 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

30 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

32 hari lalu

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya