Menlu Amerika Pompeo Puji Taipan Jimmy Lai Patriot dari Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 11 Agustus 2020 10:41 WIB

Pengusaha media asal Hong Kong, Jimmy Lai di tahan pada Senin pagi, 10 Agustus 2020. Sumber: REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengecam pemerintah Cina pasca penangkapan taipan media Jimmy Lai Hong Kong.

Pompeo menyebut Lai sebagai seorang patriot dan mengatakan langkah penangkapan itu menunjukkan Beijing tidak akan mengubah sikapnya terkait kota pusat industri keuangan itu.

“Lai tidak lain adalah seorang patriot yang ingin hal-hal baik bagi warga Hong Kong,” kata Pompeo kepada peserta Konferensi Aksi Politik Konservatif seperti dilansir Reuters pada Selasa, 11 Agustus 2020.

Pompeo mengatakan,”Saya merasa tidak optimis dengan apa yang kita saksikan pagi ini.. bahwa mereka akan mengubah apa yang sedang mereka lakukan.”

Ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia ini semakin meningkat setiap hari.

Advertising
Advertising

Amerika dan Cina berselisih dari soal penanganan Hong Kong, Taiwan, Xinjiang, Tibet, Covid-19, perdagangan, hingga konflik memanas di Laut Cina Selatan.

Pompeo juga mengritik aplikasi layanan video dari Cina yaitu TikTok. Dia menyebut aplikasi ini sebagai ancaman keamanan nasional bagi warga Amerika Serikat.

Ini karena adanya kewajiban perusahaan-perusahaan itu kepada Partai Komunis Cina, yang merupakan penguasa di sana dan partai tunggal.

“Amerika Serikat menyadari bahwa perusahaan-perusahaan ini sedang digunakan untuk kepentingan keamanan nasional Cina,” kata Pompeo dalam wawancara dengan Newsmax. Namun, dia tidak menyebutkan bukti kongkrit soal pengunaan yang dimaksud.

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengeluarkan kebijakan umum melarang tranksaksi di AS menggunakan aplikasi TikTok dan aplikasi pesan WeChat dari Cina.

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

49 menit lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

5 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

8 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya