Bank di Jepang Tambah Kredit Selama Pandemi Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 11 Agustus 2020 08:40 WIB

Ilustrasi mata uang Jepang Yen. REUTERS/Shohei Miyano

TEMPO.CO, Tokyo – Bank di Jepang terus menggelontorkan pinjaman dengan jumlah mencapai rekor pada Juli seiring kucuran pinjaman perbankan regional untuk menambah pinjaman kepada usaha kecil dan menengah yang terkena dampak pandemi Corona atau Covid-19.

Namun, penambahan tahunan kucuran pinjaman bank-bank besar melambat seiring berkurangnya kebutuhan dana perusahaan besar.

Ini menunjukkan kebijakan likuiditas dari bank sentral Bank of Japan telah bisa mengatasi tekanan kebutuhan dana perusahaan besar.

“Jumlah total pinjaman perbankan naik 6,3 persen pada Juli dibandingkan pada periode sama setahun sebelumnya,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 11 Agustus 2020.

Kenaikan ini setara sekitar 772.7 triliun yen atau sekitar Rp80 ribu triliun. Ini menunjukkan penambahan dari peningkatan 6,2 persen di Juni seperti ditunjukkan oleh data Bank of Japan.

Advertising
Advertising

Sedangkan kucuran pinjaman dari bank besar di Jepang meningkat 7,8 persen pada Juli.

Ini menunjukkan penurunan dari penambahan kucuran kredit sebesar 8,6 persen pada Juni.

“Permintaan dana dari perusahaan besar sepertinya telah berkurang. Sejumlah peminjam juga mengalihkan pinjaman ke surat komersil dan obligasi korporat,” begitu pernyataan BOJ kepada media.

Menurut BOJ,”Kucuran pinjaman kepada perusahaan kecil terus meningkat karena para peminjam memanfaatkan dana murah dengan jaminan pemerintah. Namun, jumlah pinjaman ini akan cenderung berkurang ke depannya.”

Sejumlah negara, seperti dilansir Channel News Asia, mengeluarkan kebijakan mempermudah kucuran kredit kepada perusahaan dan usaha kecil – menengah.

Kucuran pinjaman ini, misalnya, diberikan oleh perbankan AS atas dukungan jaminan pemerintah Amerika Serikat kepada usaha kecil – menengah agar mereka bisa membayar gaji karyawan lewat program proteksi gaji atau paycheck protection program seperti dilansir CNN.

Bank Sentral AS The Federal Reserve Bank juga menggelontorkan program pembelian obligasi korporat untuk menambah likuiditas di pasar di tengah pandemi Covid-19. Ini agar perusahaan Amerika bisa terus beroperasi selama pandemi ini berlangsung, yang membuat banyak perusahaan mengalami penurunan pendapatan karena berkurangnya konsumsi publik.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

3 jam lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

13 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

16 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

17 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

23 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 hari lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya