Trump Terbitkan 3 Peraturan Presiden untuk Pulihkan Ekonomi Amerika

Minggu, 9 Agustus 2020 09:24 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanda-tangani serangkaian perintah presiden (executive order) agar bisa memberikan waktu pemulihan terhadap ekonomi Amerika Serikat yang terseok-seok akibat dampak Covid-19. Perintah Presiden itu diterbitkan Trump setelah gagal mencapai kata sepakat dengan Partai Demokrat.

Dikutip dari rt.com, Presiden Trump mengumumkan perintah presiden di sebuah padang golf miliknya di Bedminster, New Jersey, pada Sabtu, 8 Agustus 2020. Di antara perintah presiden yang dibuatnya itu, pertama memberikan keringanan pajak penghasilan kepada warga Amerika Serikat yang pendapatannya kurang dari US$ 100 ribu per tahun. Executive order yang dibuat Trump kedua adalah melindungi masyarakat dari ancaman penggusuran.

Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat menunjukkan kartu ucapan ulang tahun untuknya ketika makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Ministry of Communications and Information Singapore via AP

Perintah Presiden ketiga yakni memperpanjang tunjungan bantuan untuk pengangguran. Dengan begitu, mereka yang kehilangan pekerjaan bakal mendapat bantuan langsung tunai sekitar US$ 400 per minggu (Rp 5,8 juta). Sebelumnya Partai Demokrat mengajukan agar uang bantuan langsung tunai itu sebesar US$ 600 per minggu sampai akhir 2020 nanti.

Presiden Trump juga mengatakan cicilan pinjaman mahasiswa (students loan) boleh ditunda sementara dan bunga yang harus di bayarkan pun mendapat keringanan tanpa batas.

Advertising
Advertising

Perintah Presiden ini muncul dua pekan setelah ketegangan antara Gedung Putih – Partai Demokrat. Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi dan anggota Senat Chuck Schumer menuding pemerintahan Presiden Trump tak mau berkompromi. Partai Demokrat mempertimbangkan menggelontorkan dana US$ 3,4 triliun yang sebagian besar untuk membuka lagi sekolah-sekolah dan uang bantuan langsung tunai untuk para pengangguran yang periodenya berakhir pada Juli 2020 lalu.

Partai Demokrat juga menyerukan agar dana diperbanyak untuk membantu bagi mereka yang terancam terusir dari tempat tinggal mereka karena tak sanggup membayar cicilan rumah. Schumer dan Pelosi menyoroti Perintah Presiden bisa bias secara hukum karena Kongres Amerika Serikat punya otoritas terkait anggaran pengeluaran negara.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

22 jam lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

3 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

5 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

5 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

6 hari lalu

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

6 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya