Peneliti Jerman Gelar Konser Musik untuk Teliti Penyebaran Covid-19

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Budi Riza

Sabtu, 8 Agustus 2020 04:05 WIB

Orang-orang menikmati cuaca cerah di Volkspark Friedrichshain, ketika penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, di Berlin, Jerman, 12 April 2020. REUTERS/Annegret Hilse

TEMPO.CO, Berlin - Ilmuwan Jerman mengadakan konser untuk dihadiri sekitar 4.000 orang pada 22 Agustus 2020. Konser musik itu sengaja diadakan saat masa pandemi virus Corona atau Covid-19 untuk mempelajari proses penyebaran virus sebagaimana dikutip Business Insider.

Para ilmuwan dari Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg ingin ribuan pengunjung berada dalam ruangan konser di Leipzig. "Kami mencoba untuk mencari tahu apakah mungkin ada jalan tengah antara normal lama dan baru," kata Stefan Moritz, pimpinan peneliti penyakit menular Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg, seperti dilansir Business Insider pada Jumat, 7 Agustus 2020.

Tim Bendzko adalah penyanyi pop Jerman yang akan menghibur seluruh penonton. Konser yang dinamai Restart-19 itu adalah proyek penelitian yang menggunakan biaya 1,1 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp 16 miliar.

Para ilmuwan berencana memasang mesin kabut dan cairan pembersih tangan yang tersebar untuk sanitasi. Adapun alat deteksi kontak akan digunakan untuk mengetahui kemungkinan bila mengadakan acara dalam ruangan besar tanpa menyebarkan virus Corona.

Penggunaan alat itu untuk mengumpulkan informasi, termasuk mengirimkan data setiap lima detik terkait keberadaan penonton di area tertentu.

Advertising
Advertising

Stefan Moritz adalah peneliti yang mengatur sistem percobaan konser itu. "Yang akan memungkinkan penyelenggara untuk memasukkan cukup banyak orang ke tempat konser agar tidak mengalami kerugian," ujarnya.

Penonton yang bersedia menghadiri konser Restart-19 harus berusia 18 hingga 50 tahun. Sebelum mengunjungi tempat konser, mereka harus memiliki hasil tes negatif virus Corona yang baru diambil di bawah 48 jam.

Seluruh penonton harus memakai masker. Berdasarkan rencana, konser akan dibagi menurut segmentasi. Konser tanpa pembatasan jarak fisik. Keadaan dibuat seperti menghadiri konser seakan-akan tidak ada pandemi, seperti dikutip dari Lonely Planet.

Kemudian entri yang lebih lambat. Pengunjung akan masuk melalui delapan pintu. Cara itu untuk mengurangi kerumunan. Seluruh rencana itu ditunjang dengan fokus sistem kebersihan.

Ada pula model terakhir yaitu para penonton akan saling berada cukup jauh dengan pengunjung lain. Skenario itu hanya untuk 2.000 penonton yang boleh memasuki tempat konser. Mereka yang akan duduk diberi jarak 1,5 meter dengan pengunjung lain.

Penonton akan menggunakan pembersih tangan fluoresen, yang bersifat mampu memancarkan cahaya. Maka, dengan menggunakan pencahayaan sinar ultraviolet (UV), para ilmuwan bisa melihat permukaan yang telah disentuh oleh penonton.

Mesin kabut digunakan untuk membantu membuat visualisasi ketika virus Corona tersebar. Meski menurut para peneliti risiko penularan virus Corona diperkirakan rendah saat konser, namun bukan jaminan sama sekali terbebas. Bila seluruh sistem itu berhasil diterapkan saat konser, para peneliti akan menjelaskan temuan. Ilmuwan berencana mengemukakan temuan pada Oktober 2020.

BUSINESS INSIDER | LONELY PLANET

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

19 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jooyoung, Penyanyi Korea yang Akan Konser di Jakarta

1 hari lalu

Mengenal Jooyoung, Penyanyi Korea yang Akan Konser di Jakarta

Penyanyi Korea Selatan Jooyoung merilis jadwal tur konser Asia perdananya yang akan berlangsung pada Mei-Juni 2024

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

2 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Konser Incubus di Jakarta Dibuka dengan Lagu Quicksand dan Nice to Know You

2 hari lalu

Konser Incubus di Jakarta Dibuka dengan Lagu Quicksand dan Nice to Know You

Penampilan spektakuler Incubus disambut tepuk tangan meriah oleh para penggemar yang memenuhi Tennis Indoor Senayan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

3 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Sebelum Dirilis, Album Baru Seventeen sudah Mencapai 3 Juta Pre-order

4 hari lalu

Sebelum Dirilis, Album Baru Seventeen sudah Mencapai 3 Juta Pre-order

Album baru Seventeen yang akan rilis sudah mendapat 3 juta pemesanan yang dilakukan lebih awal

Baca Selengkapnya

Profil CNBLUE, Band Korea yang akan Konser di Indonesia

4 hari lalu

Profil CNBLUE, Band Korea yang akan Konser di Indonesia

Grup musik rock Korea Selatan CNBLUE direncanakan akan mengadakan konser di Indonesia pada 25 Mei 2024

Baca Selengkapnya