Malaysia Minta Akses Cepat Vaksin Virus Corona ke Cina Jika Sudah Ditemukan

Kamis, 6 Agustus 2020 12:00 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia melakukan pembicaraan dengan Cina terkait MoU agar bisa mendapat akses cepat vaksin virus corona atau Covid-19 jika vaksin sudah ditemukan dan aman digunakan. Cina masuk di antara beberapa negara di dunia yang cukup cepat dalam pengembangan vaksin-vaksin.

“Saya baru saja melakukan pembicaraan lewat video conference dengan mitra saya di Cina untuk mendiskusikan kemungkinan penandatanganan sebuah MoU agar Malaysia bisa mengakses vaksin virus corona dengan cepat segera setelah vaksin ditemukan dan dinyatakan aman oleh Badan Regulasi Farmasi Nasional,” kata Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Malaysia, Khairy Jamaluddin, Rabu, 5 Agustus 2020.

Khairy Jamaluddin, Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Malaysia. Sumber: Bernama/channelnewsasia.com

Dikutip dari channelnewsasia.com, Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein rencananya juga akan melakukan pembicaraan dengan Cina, di mana MoU soal akses vaksin Covid-19 ini salah satunya akan menjadi agenda pembicaraan. Khairy menyadari vaksin Covid-19 saat ini masih di upaya oleh negara-negara di dunia dan dia menyebut upaya pihaknya sebagai diplomasi vaksin.

“Dunia sekarang ini memburu vaksin Covid-19 agar kita semua bisa kembali ke kehidupan normal karena jika kita tidak mendapatkan vaksin, kita mungkin masih tetap berada di new normal (tatanan kehidupan baru). Dampaknya, sekarang ada diplomasi vaksin, di mana negara-negara membeli dimuka vaksin yang masih dikembangkan oleh produsen farmasi di Barat,” kata Khairy.

Advertising
Advertising

Menurut Khairy, saat negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan negara lain di Eropa melakukan pembelian vaksin-vaksin di awal, maka dampaknya akan membuat negara-negara berkembang berada di antrian paling buncit untuk bisa mendapatkan vaksin tersebut. Dia pun meyakinkan Malaysia tidak akan berada dalam antrian panjang itu.

“Kami merasa harusnya vaksin ini menjadi barang yang bisa diakses oleh siapapun di dunia pada harga yang terjangkau dan masuk akal,” kata Khairy.

Saat ini, Malaysia sudah membangun kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk menemukan strategi kerja sama dengan negara-negara yang mengembangkan vaksin. Khairy mengatakan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin sudah menyetujui dibangun hubungan pemerintah dengan perusahaan farmasi Duo Pharma dan Pharmaniaga untuk menuntaskan dan mendistribusikan hingga rumah sakit vaksin Covid-19 di Malaysia.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

16 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

16 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya