Waspada Virus Corona, Amsterdam Minta Warga dan Turis Pakai Masker
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 6 Agustus 2020 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Amsterdam pada Rabu, 5 Agustus 2020, menerbitkan perintah menggunakan masker di area-area yang padat orang, contohnya area prostitusi red light district. Keputusan itu diambil untuk melawan penyebaran virus corona, kendati pemerintah pusat tidak mewajibkan penggunaan masker.
Sebelumnya pada pekan lalu, Pemerintah Belanda memutuskan tidak menekan masyarakat untuk menggunakan masker. Sebab efektivitas masker dalam melawan virus corona masih belum bisa dibuktikan dan penggunaan masker bisa melemahkan kepatuhan terhadap aturan jaga jarak fisik atau social distancing.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sejak Juni 2020 merekomendasikan penggunaan masker di area-area yang sulit untuk menjaga jarak fisik.
Dikutip dari reuters.com, Wali Kota Amsterdam Femke Halsema memerintahkan penggunaan masker di area keramaian, di mana keputusan ini sudah mendapat persetujuan dari otoritas kesehatan sebagai bagian dari eksperimen untuk melihat apakah masker benar-benar efektif.
“Kami rasa itu tidak akan memberikan dampaknya yang secepat-cepatnya. Kami ingin masyarakat menggunakan masker dan waspada dengan pandemik ini. Jadi kami rasa ini (masker) mungkin tidak akan membantu menghentikan penyebaran,” kata Sebastian Meijer, Juru bicara Wali Kota Amsterdam.
Para pegawai Pemerintah Kota Amsterdam pada Rabu, 5 Agustus 2020 membagikan brosur berisi aturan baru soal penggunaan masker ini kepada turis dan masyarakat sekitar, yang umumnya saat itu tidak menggunakan masker. Mereka yang tidak memakai masker bisa dikenai denda 95 euro atau Rp 1,6 juta.
Seperti negara-negara Eropa lainnya, Belanda menghadapi kenaikan kasus virus corona setelah melonggarkan lockdown pada 1 Juli lalu. Pada Selasa, 4 Agustus 2020, otoritas kesehatan Belanda melaporkan penambahan kasus virus corona dalam sepekan terakhir naik dua kali lipat menjadi 2.588 kasus dengan kluster baru di kalangan anak muda dan kota-kota besar.
Dalam seminggu terakhir, Pemerintah Kota Amsterdam sudah memerintahkan penutupan beberapa bar dan satu klub tarian erotis setelah terdeteksi beberapa staf dan konsumen disana tertular virus corona. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mempersingkat liburannya agar bisa menangani kenaikan kasus virus corona di negaranya.