Tim Medis WHO Siapkan Landasan Tim Internasional Selidiki Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 5 Agustus 2020 15:15 WIB

Warga membeli penganan yang dijajakan di sebuah pasar malam di Jalan Baocheng di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, Senin, 1 Juni 2020. Kehidupan perkotaan di Wuhan, wilayah yang sempat terdampak parah oleh COVID-19, telah berangsur kembali normal. (Xinhua/Xiong Qi)

TEMPO.CO, Wuhan - Tim medis pendahulu dari lembaga kesehatan dunia WHO bakal bertugas selama tiga pekan di Cina untuk menelusuri awal mula virus Covid-19.

Tim ini terdiri dari dua orang spesialis dalam bidang kesehatan hewan dan epidemiologi. Keduanya bertugas menyiapkan landasan kerja untuk tim yang lebih besar dan terdiri dari pakar kesehatan internasional dan Cina.

“Para pakar itu nantinya akan mencari tahu dan mengungkap bagaimana virus Covid-19 itu melompati batasan dari hewan ke manusia,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Juru bicara WHO, Christian Lindmeier, belum menjelaskan detil komposisi misi tim ahli yang lebih luas itu.

Rujukan untuk pembentukan tim medis internasional yang lebih luas ini telah dibuat bersama otoritas Cina dalam bentuk rancangan awal, yang belum dipublikasikan.

Advertising
Advertising

Komposisi anggota tim internasional ini menjadi isu yang sensitif. Ini karena jika tim tidak melibatkan pakar dari AS maka itu akan menjadi kontroversial.

Sedangkan isu akses dari Beijing juga akan menjadi sorotan mengenai seberapa luas akses kepada tim internasional diberikan dalam menelusuri awal pandemi ini.

Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, dan Menlu AS, Mike Pompeo, mengatakan patogen virus Covid-19 ini kemungkinan berasal dari laboratorium di Wuhan, Cina.

Namun, keduanya tidak memberikan bukti pendukung soal tudingan itu.

Pemerintah Cina telah membantah keras adanya kebocoran Covid-19. Sedangkan lembaga intelijen AS mengatakan virus itu berasal dari alam.

Pakar Kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan ada kemungkinan terjadi kejutan dari investigasi medis soal asal muasal virus Corona atau Covid-19.

“Faktanya, alarm kebakaran berbunyi di Wuhan bukan berarti bahwa itu adalah lokasi awal perpindahan hewan ke manusia,” kata Ryan.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

9 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

10 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

17 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

18 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya