India Menambah Jumlah Aplikasi Cina yang Diblokir

Rabu, 29 Juli 2020 17:24 WIB

Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi wilayah Himalaya di Ladakh, 3 Juli 2020. China dan India kini sudah sepakat menarik pasukannya di perbatasan. Meski demikian, baik China dan India masih saling menyalahkan atas insiden sengketa perbatasan di Himalaya pada Juni lalu. India's Press Information Bureau/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - India menambah jumlah aplikasi Cina yang diblokir. Ada lebih dari 40 aplikasi Cina yang diblokir dengan alasan keamanan negara dan cloning. Maksud dari cloning, kebanyakan dari aplikasi itu adalah hasil clone dari aplikasi yang sudah diblokir sebelumnya.

"Pemerintah India telah memblokir 47 aplikasi, baik yang bersifat clone atau bukan. Sebelumnya, India telah memblokir 59 aplikasi Cina," ujar pernyataan pers Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India, dikutip dari CNN, Rabu, 29 Juli 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemblokiran aplikasi asal Cina di India adalah imbas dari insiden di lembah Galwan beberapa pekan lalu. Insiden di Himalaya itu menewaskan 20 tentara India usai berkelahi dengan tentara Cina yang diklaim memakai senjata tajam.

Publik mendesak Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengambil tindakan tegas terhadap Cina atas insiden tersebut. Sebagai respon, Modi memblokir aplikasi asal Cina, melabeli produk asal Cina, dan memblokir Cina dari sejumlah proyek strategis. Walau begitu, kedua negara sepakat untuk melakukan deeskalasi.

Salah satu aplikasi yang telah diblokir India adalah TikTok. Selain itu, WeChat dan Weibo juga diblokir. Modi bahkan menutup akunnya di Weibo. Dulu, ia memakai Weibo untuk mempromosikan kedatangannya ke Cina.

Jumlah aplikasi yang diblokir bisa bertambah di kemudian hari. Dikutip dari CNN, India tengah mengkaji 250 aplikasi asal Cina. Beberapa di antaranya adalah game PUBG serta aplikasi e-commerce AliExpress. PUBG adalah game mobile terpopuler di India tahun lalu menurut lembaga survei AppAnnie.

Pemerintah Cina mengaku kecewa dengan langkah India. Menurut mereka, seharusnya India mencoba melindungi kepentingan bisnis dan investor asal Cina. Hal itu, kata ia, tidak ada kaitannya dengan insiden di Lembah Galwan.

"India harus bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam menjaga hubungan dagang dan kooperasi dengan Cina," ujar Kementerian Luar Negeri Cina.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

5 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

11 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

20 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya