Korea Utara Perketat Perbatasan Setelah Status Darurat Virus Corona

Selasa, 28 Juli 2020 20:00 WIB

Foto arsip Kota Kaesong yang disebut di lockdown setelah seseorang warga Korea Utara yang kembali dari Korea Selatan secara ilegal diduga terinfeksi Covid-19. Ini merupakan pertama kalinya Korut melaporkan status darurat sejak virus ini merebak di dua negara perbatasannya, CIna dan Korea Selatan sejak awal tahun 2020. REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menerapkan langkah-langkah pencegahan yang lebih keras terhadap virus corona pada Selasa, setelah Korut mengkarantina kota perbatasan Kaesong.

Langkah-langkah karantina yang ketat dan penyaringan distrik sedang berlangsung, bersamaan dengan alat tas, pakaian pelindung, dan peralatan medis, dengan cepat dipasok, menurut laporan kantor berita KCNA.

Langkah itu diambil setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan keadaan darurat pada Minggu setelah seseorang pembelot yang dicurigai terinfeksi virus kembali dari Korea Selatan.

Korea Utara melaporkan telah menguji 1.211 orang pada 16 Juli dengan semua hasil negatifnya kembali, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin. Laporan itu mengatakan 696 warga Korea Utara dikarantina.

Perangkat untuk memfasilitasi 1.000 tes telah tiba di Korea Utara, kata WHO. Ada 15 laboratorium yang ditunjuk untuk menguji Covid-19 di Korea Utara.

Advertising
Advertising

Seorang pria berjalan di depan aparteman di Kota Kaesong, kota perbatasan di Korea Utara, 9 Mei 2019. Orang tersebut merupakan pelarian yang kabur ke Korea Selatan tiga tahun lalu, dan kembali ke Korut pada bulan Juli. Shutterstock

Korea Utara memiliki sistem perawatan kesehatan terbatas dengan rumah sakit yang kekurangan listrik, obat-obatan, dan air. Korea Utara sudah lama tergantung pada WHO untuk membeli obat-obatan karena sanksi menyulitkan Korut untuk impor.

Dalam beberapa bulan terakhir, Korut menerima alat tes dan alat pelindung dari WHO dan negara-negara lain termasuk Rusia, tetapi beberapa di antaranya ditahan di perbatasan karena pembatasan yang diberlakukan Korut.

Korea Utara mengatakan awal bulan ini bahwa mereka telah memulai uji klinis awal pada vaksin untuk virus, tetapi para ahli skeptis karena Korut tidak memiliki teknologi atau laboratorium untuk mengembangkan vaksin Covid-19, kata Choi Jung-hun, mantan dokter Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan pada 2012.

"Korea Utara bahkan tidak mampu menguji orang hanya sampai tiga atau empat bulan yang lalu," kata Choi, sekarang seorang peneliti di Korea University. "Tidak berdasar bagi mereka untuk mengklaim bahwa mereka mendaftarkan peserta untuk uji coba vaksin Covid-19 pada manusia."

Korea Utara mengatakan pada Minggu bahwa pembelot itu kembali ke kampung halamannya di Kaesong pada 19 Juli dan beberapa tes menunjukkan ia diduga terinfeksi virus corona. Korut juga mengatakan pemimpin Kim Jong-un menyatakan keadaan darurat untuk wilayah itu dan memblokir kota Kaesong untuk mencegah penyebaran virus.

"Penguncian total kota Kaesong, serta tindakan karantina oleh masing-masing wilayah dan tes virus sedang dilakukan secara ketat," kata Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada Selasa, dikutip dari Yonhap.

Korea Utara menyediakan berbagai pasokan karantina dan obat-obatan untuk Kaesong dan melakukan langkah-langkah untuk menyediakan makanan dan barang-barang sanitasi bagi penduduk, kata KCNA.

Korut juga memperketat blokade perbatasan, garis demarkasi, dan garis pantai, serta meningkatkan jumlah pos dan personel di pos-pos pemeriksaan utamanya untuk mencegah virus corona masuk.

KCNA meminta otoritas kesehatan untuk memperingatkan para pejabat memakai masker dan membersihkan tangan mereka.

Korea Utara telah mengklaim bebas dari virus corona, tetapi Korut telah mengambil tindakan yang relatif cepat, menutup perbatasannya sejak akhir Januari dan memperketat tindakan karantina.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

25 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya